Suara.com - Dalam kepercayaan suku Maya, gua dan lubang pebuangan dianggap sebagai ''gerbang dunia bawah''. Tempat misterius itu sangat penting karena dipercaya sebagai sumber air tawar utama bagi peradaban suku Maya.
Peradaban suku tersebut sudah sangat tua dan tercatat mereka sudah mendominasi dataran tinggi batu kapur Semenanjung Yucatan sejak 2.000 SM hingga 1.600 SM.
Baca Juga : Ditemukan Ruangan Rahasia di Bawah Piramida Bulan, Apa Isinya?
Di kota Maya Chichén Itzá the Cenote Sagrado atau sering diartikan sebagai ''sumur suci'' atau ''sumur pengorbanan'', tempat tersebut memiliki aura misterius.
Diameter sebesar 70 meter dan dikelilingi dengan tebing terjal sedalam 27 meter merupakan situs religius penting bagi suku Maya.
Situs ini didedikasikan sebagai ritual keagamaan bagi dewa hujan milik suku Maya yaitu Dewa Chaac.
Pada tahun 1897, para arkeolog dan juga peneliti menemukan sebuah poros vertikal atau lubang dalam di bawah piramida El Osario.
Baca Juga : Viral Air Terjun Lawan Gravitasi, Jatuhnya ke Atas
Poros itu membentuk sebuah pintu atau ''gerbang'' yang membentang hampir 40 kaki atau 12 meter.
Terdapat penemuan benda-benda yang terbuat dari giok, lonceng tembaga, batu kristal, dan cangkang di dalam reruntuhan poros tersebut.