Suara.com - Google dan sekelompok peneliti bawah laut bekerja sama mengembangkan AI (Artificial Intelligence) untuk mengolah data suara misterius bawah laut.
Selama bertahun-tahun, suara misterius bawah laut dihasilkan oleh beberapa makhluk langka atau dentuman dari gunung bawah laut.
Dengan bantuan cetologist (ahli paus), gabungan tim peneliti mengembangkan AI atau kecerdasan buatan yang dapat mengolah suara misterius dari paus maupun sumber suara lain.
Rekaman data yang dihasilkan oleh humpback whale atau paus bungkuk sangat rumit dan butuh waktu bertahun-tahun untuk menganalisnya.
Baca Juga: Mengenal Air Traffic Controller, Bagian Krusial Dalam Penerbangan
Namun dengan bantuan AI milik Google, analisis suara misterius bawah laut dapat dilakukan dengan waktu yang lebih sedikit.
Paus dikenal sebagai hewan yang dapat menempuh perjalanan cukup panjang di dasar laut. Mereka juga terkenal sebagai hewan laut ''sosial'' yang berarti bahwa mereka juga sering melakukan pertemuan rutin dengan paus lainnya.
Baca Juga: Critical Eleven, Sebelas Menit Paling Menegangkan di Pesawat
Paus bungkuk biasanya saling memanggil satu sama lain sebelum melakukan pertemuan rutin mereka.
Hewan penghuni laut dalam itu juga dikenal.