Suara.com - Berita kecelakaan pesawat terbang, khususnya Lior Air PK-LQP bernomor penerbangan JT 610 pada Senin (29/10/2018), sontak membuat kita bertanya-tanya mengenai keamanan industri penerbangan.
Meski demikian, sampai fakta-fakta terungkap, tidakah bijak jika berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan. Tapi yang jelas, ada beberapa penyebab kecelakaan pesawat terbang yang umum terjadi.
1. Kesalahan pilot
Karena pesawat terbang kini semakin dapat diandalkan, proporsi kecelakaan yang timbul akibat kesalahan pilot kian meningkat dan kini mencapai 50%. Pesawat terbang terdiri dari mesin-mesin kompleks yang memerlukan banyak pemeliharaan.
Karena pilot secara aktif terlibat dengan pesawat pada tiap tahap penerbangan, ada banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan, dari kegagalan untuk memprogram dengan benar flight-management computer (FMC) hingga salah hitung bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengangkat pesawat.
Meskipun kesalahan demikian patut disesali, penting untuk mengingat bahwa pilot berperan sebagai garis pertahanan terakhir saat terjadi suatu kesalahan besar.
Pada Januari 2009, sebuah Airbus A320 dihantam sekawanan angsa di atas Kota New York. Dengan mesin yang tidak menyala, Kapten Chesley Sullenberger harus dengan cepat mempertimbangkan berbagai hal dan membuat suatu keputusan.
Berdsarkan jam terbang yang panjang serta pengetahuan atas kemampuan penanganan pesawat, dia memilih mendaratkan pesawat di Sungai Hudson.
Sebanyak 150 penumpang pesawat tersebut tidak diselamatkan oleh komputer atau sistem otomatis lain. Mereka justru diselamatkan oleh dua pilot – komponen yang disebut-sebut dapat tergantikan oleh komputer dan para ground controller atau pemandu daratan.
2. Kerusakan mesin