Astronom Amati Lubang Hitam Lahap Materi dengan Medan Magnet

Jum'at, 26 Oktober 2018 | 10:56 WIB
Astronom Amati Lubang Hitam Lahap Materi dengan Medan Magnet
Ilustrasi sebuah galaksi dan lubang hitam di dalamnya. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lubang hitam merupakan sebuah misteri kosmis, di mana sebuah wilayah super padat di alam semesta dengan gravitasi yang sangat kuat, bahkan cahaya pun tidak bisa lolos dari tarikan gravitasinya. Lubang hitam juga diketahui dikelilingi oleh medan magnet yang kekuatannya bervariasi, mulai dari yang lemah hingga kuat.
Namun, para astronom belum begitu yakin bagaimana atau mengapa medan magnet tersebut terbentuk. Berkat sebuah studi terbaru, para astronom bisa sedikit lebih yakin karena untuk pertama kalinya mereka telah mengamati medan magnet di sekitar lubang hitam supermasif yang berperan dalam memberi makan materi ke lubang hitam tersebut.

Terletak di jantung Cygnus A, sebuah galaksi aktif yang berjarak 600 juta tahun cahaya dari Bumi dan menjadi salah satu sumber radio paling kuat di langit. Dalam pusat galaksi aktif tersebut, para astronom telah mengamati bahwa medan magnet menjebak material yang akan dilahap lubang hitam supermasif, semacam jaring kosmis.

Dari pengamatan ini, para astronom akhirnya bisa mengetahui mengapa beberapa inti galaksi bisa sangat aktif, memuntahkan jet kosmis besar dari kedua kutubnya. Sementara inti galaksi yang lain seperti Sagitarius A* milik galaksi Bimasakti tidak terlalu aktif, dan bahkan ada yang benar-benar tidak aktif.

Menurut studi ini, inti galaksi bisa sangat aktif jika lubang hitam supermasif di pusat galaksinya dikelilingi oleh cakram akresi, sebuah struktur yang mengelilingi lubang hitam supermasif yang berisi material kosmis, dan secara bertahap akan dilahap oleh si lubang hitam supermasif tersebut.

Baca Juga: Hasil Akhir Penelitian Hawking Ungkap Rahasia Lubang Hitam

Sementara itu, di luar cakram akresi ini terdapat struktur lain yang berbentuk torus atau berbentuk mirip donat, yang terdiri atas debu dan gas. Bagaimana struktur tersebut terbentuk dan mengapa berada di sana sejauh ini masih belum jelas, tetapi pengamatan terhadap Cygnus A menunjukkan bahwa medan magnet sedang bekerja untuk membentuk torus dan menjaganya tetap di tempat.

Sayangnya, struktur-struktur ini sangat sulit diamati dalam panjang gelombang optik dan radio, tetapi instrumen pengamatan yang sangat sensitif terhadap emisi inframerah sudah cukup digunakan untuk mengamatinya. Oleh karena itu, para astronom menggunakan High-resolution Airborne Wideband Camera-plus (HAWC+), sebuah instrumen inframerah yang berada di dalam pesawat terbang Stratospheric Observatory For Infrared Astronomy (SOFIA) milik NASA. Dengan instrumen tersebut, para astronom telah mampu mengamati torus di jantung Cygnus A.

"Selalu menarik untuk menemukan sesuatu yang benar-benar baru. Pengamatan dari HAWC+ ini sangat unik, menunjukkan kepada kita bagaimana inframerah dapat berkontribusi pada studi galaksi." kata astronom Enrique Lopez-Rodriguez dari Pusat Sains SOFIA, seperti yang dikutip dari Science Alert.

Walaupun begitu, bagaimana jet lubang hitam terbentuk masih belum diketahui secara jelas. Setidaknya kini diketahui bahwa jet tersebut tidak berasal dari luar cakrawala peristiwa, area di mana material yang tertarik gravitasi lubang hitam sudah tidak bisa melarikan diri lagi.

Jet lubang hitam sendiri kini diperkirakan berasal dari material yang berada di tepi bagian dalam cakram akresi. Penemuan dalam studi ini sangat membantu para astronom dalam mempelajari lubang hitam supermasif, seperti yang kini diketahui bahwa medan magnet berperan sangat penting sebagai pengatur untuk bagaimana dan kapan lubang hitam supermasif bisa makan.

Baca Juga: Bikin Ilmuwan Takjub, Teori Lubang Hitam Terbukti di Tahun Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI