Suara.com - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak ke semua industri. Tak terkecuali bagi PT Sharp Electronics Indonesia (SEI) yang terpaksa melakukan penyesuaian harga.
Dijelaskan oleh National Sales Senior General Manager SEI, Andry Adi Utomo, pihaknya harus menaikkan harga jual produk agar tidak mengalami kerugian.
"Melihat harga tukar sekarang, kita naikkan harga sekitar 7 hingga 8 persen. Ini pun masih terus kita lihat," katanya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (25/10/2018).
Ia menjelaskan, SEI akan terus memantau pergerakan nilai rupiah secara teliti. Jika nilai tukarnya belum membaik makan menaikkan harga kembali menjadi pilihan.
Baca Juga: Sharp Luncurkan TV yang Bisa Otomatis Lantangkan Azan
"Jika masih di atas Rp 15.000 hingga Oktober, maka kita masih akan naikkan," lanjutnya.
Kenaikan harga, jelas Andry, merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari. Pasalnya, masih banyak komponen produk yang diimpor dari luar negeri.
"Selain itu produk-produk tertentu ada yang datang dalam bentuk CBU (Completely Built Up)," pungkasnya.