Suara.com - Pulsar adalah bintang neutron yang terkenal berotasi dengan cepat, merupakan sisa yang tertinggal dari kematian sebuah bintang masif. Namun, bintang pulsar berusia 14 juta tahun yang telah ditemukan baru-baru ini memiliki predikat paling lambat.
Ditemukan oleh Chia Min Tan, seorang mahasiswa Ph.D di Jodrell Bank Centre for Astrophysics di Sekolah Fisika dan Astronomi Manchester. Ia merupakan bagian dari tim internasional sesama astronom di Manchester, ASTRON, dan Universitas Amsterdam.
Dengan melakukan pengamatan menggunakan Low-Frequency Array (LOFAR), bintang pulsar yang paling lambat ini diketahui memiliki periode rotasi 23,5 detik, di mana saat ini pulsar paling cepat berputar sekali setiap 1,4 milidetik. Pulsar yang baru ditemukan ini terletak di rasi Cassiopeia dan berjarak sekitar 5.200 tahun cahaya dari Bumi.
"Pulsar yang berputar lambat lebih sulit untuk dideteksi. Sungguh luar biasa menemukan bahwa pulsar ini berputar lebih dari 15.000 kali lebih lambat daripada pulsar tercepat yang diketahui saat ini. Kami berharap LOFAR dapat menemukan lebih banyak," kata Chia Min Tan, seperti yang dikutip dari Phys.org.
Baca Juga: Penasaran Bagaimana Penamaan Bintang? Ini Tiga Caranya
Para astronom menemukan pulsar baru ini selama survei LOFAR Tied-Array All-Sky. Survei ini bertujuan mencari pulsar di langit utara. Walaupun pulsar ini berumur 14 tahun, rupanya bintang ini masih memiliki medan magnet yang kuat. Seorang astronom dari Universitas Amsterdam, Jason Hessels, menambahkan bahwa penemuan ini benar-benar tak terduga.
Para astronom kini tengah melanjutkan survei LOFAR mereka untuk menemukan pulsar baru dan berencana untuk terus mengamati bintang pulsar paling lambat ini dengan teleskop ruang angkasa XMM-Newton. Chia Min Tan menjelaskan bahwa teleskop tersebut dirancang untuk mendeteksi sinar-X, dan jika pulsar super lambat terdeteksi sebagai sumber sinar-X maka ini akan memberikan wawasan penting mengenai sejarah dan asal-usulnya.