Penasaran Bagaimana Penamaan Bintang? Ini Tiga Caranya

Rabu, 24 Oktober 2018 | 12:55 WIB
Penasaran Bagaimana Penamaan Bintang? Ini Tiga Caranya
Ilustrasi taburan bintang di langit. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Sistem Bayer dan nomor Flamsteed

Astronom, Johann Bayer. [Wikipedia]
Astronom, Johann Bayer. [Wikipedia]

Seorang astronom bernama Johann Bayer memperkenalkan sebuah sistem penamaan bintang dalam sebuah rasi menggunakan abjad Yunani (alfa, beta, gama, dan seterusnya) sesuai dengan urutan kecerahannya dalam catatan yang berjudul Uranometria pada tahun 1603.

Sistem ini masih digunakan secara luas hingga saat ini. Misalnya, Sirius memiliki nama lain dalam penyebutan Bayer yaitu Alfa Kanis Mayoris, yang berarti bintang paling terang dalam rasi Kanis Mayor. Dengan kata lain, bintang-bintang paling terang di setiap rasi bintang akan diawali dengan Alfa lalu diikuti dengan nama rasi bintangnya.

Tak hanya itu, penamaan bintang juga bisa dilakukan dengan penomoran Flamsteed yang hingga saat ini masih digunakan. Sistem ini diperkenalkan oleh John Flamsteed dalam catatannya yang berjudul Historia Coelestis Britannica.

Baca Juga: Gunakan Sinar Gamma, NASA Rilis Peta 21 Rasi Bintang Baru

Sistem penamaan Flamsteed ini memberikan nomor pada sebuah bintang sesuai dengan urutan asensiorektanya dalam sebuah rasi bintang. Sebagai contoh, 61 Cygni memiliki asensiorekta lebih besar daripada 16 Cygni.

Sistem penomoran Flamsteed ini familiar untuk bintang-bintang redup tetapi masih bisa dilihat dengan mata telanjang, sehingga kebanyakan bintang yang memiliki penamaan Flamsteed tidak memiliki nama dari budaya Arab ataupun nama Bayer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI