Suara.com - Facebook yang tegah mengalami masalah pelanggaran dalam sistem keamanan, memilih berinvestasi dengan mengakuisisi cybersecurity demi meningkatkan keamanan platformnya. Facebook dikabarkan telah mendekati beberapa perusahaan keamanan tentang kemungkinan akuisisi tersebut, walaupun perusahaan yang dimaksud belum diketahui secara pasti.
Alasan Facebook untuk memperkuat keamanannya tak lain karena informasi pribadi 29 juta akun pengguna tersebar, termasuk nomor telepon, alamat email, dan pencarian terbaru. Dilansir dari CNET, Facebook secara tentatif menyimpulkan bahwa spammer yang menyamar sebagai perusahaan pemasaran digital berada dibalik pelanggaran keamanan tersebut dan bukan peretas yang bekerja untuk suatu negara.
Bekerja sama dengan FBI, Facebook meminta untuk tidak membahas secara detail siapa yang mungkin terlibat di balik serangan tersebut atau apakah mereka menargetkan seseorang secara khusus.
Pelanggaran keamanan itu berasal dari kerentanaan salah satu fitur Facebook "View as" yang memungkinkan pengguna melihat seperti apa profil mereka kepada orang lain. Penyerang mengeksploitasi kode yang terkait dengan fitur yang memungkinkan mereka mencuri "access tokens" yang dapat digunakan untuk mengambil alih akun milik orang lain.
Baca Juga: Viral, Tukang Siomay Ganteng Jadi Idola di Facebook
Mengenai peningkatan keamanan ini, kemungkinan kesepakatan resmi akan diumumkan segera setelah akhir tahun 2018. Namun, juru bicara Facebook enggan mengomentari laporan tersebut.