Paul Allen Meninggal, Ini Dokumen Penyebab Kematian Bos Microsoft

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 21 Oktober 2018 | 16:10 WIB
Paul Allen Meninggal, Ini Dokumen Penyebab Kematian Bos Microsoft
Bill Gates, co-founder Microsoft (tengah), dan Paul Allen (kanan) saat menonton pertandingan basket antara Los Angeles Lakers dan Portland Trail Blazers di Portland pada 26 Mei 2000. Miliarder Paul Allen, yang mendirikan raksasa perangkat lunak AS Microsoft bersama Bill Gates pada 1970-an, meninggal kemarin (15/10/2018) dalam usia 65 tahun setelah bertarung dengan kanker, demikian diungkapkan keluarganya [AFP/George Frey].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paul Allen, miliarder pendiri Microsoft meninggal dunia pada Senin (15/10/2018) lalu karena menderita syok septik. Kepergian Allen meninggalkan duka bagi para CEO di perusahaan teknologi.

Dari dokumen kematian (death certificate) Paul Allen yang diperoleh TMZ disebutkan bahwa Paul Allen meninggal karena syok septik, suatu kondisi yang bisa sangat menyakitkan.

Allen meninggal pada Senin (15/10) di Seattle dalam usia 65 tahun, hanya tiga minggu setelah mengumumkan kambuhnya limfoma non-Hodgkins, sejenis kanker yang dideritanya, menurut TMZ dalam laporannya, dikutip Antara, Minggu (21/10/2018).

Syok septik terkenal menyiksa dan termasuk gejala seperti "nyeri otot yang parah dan ketidaknyamanan umum, menurut Medical News Today.

Itu terjadi ketika bahan kimia, yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk melawan infeksi, berbalik dan meresap ke dalam aliran darah, yang menyebabkan peradangan parah. Tekanan darah seseorang menjadi sangat rendah selama syok septik sehingga tidak merespon penggantian cairan.

Allen, yang memiliki klub bola kaki Amerika Seattle Seahawks dan Portland Trailblazers, mendirikan Microsoft bersama Bill Gates pada tahun 1975. Dia dilaporkan bernilai 20 miliar dolar ketika dia meninggal. Dia tidak pernah menikah dan tidak punya anak.

Para CEO perusahaan teknologi meratapi kepergiannya di media sosial.

"Industri kami kehilangan pionir dan dunia kami kehilangan kekuatan untuk selamanya," kata CEO Apple Tim Cook di Twitter. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI