Penelitian Ungkap Kenapa Pencet Bubble Wrap Bikin Nagih

Agung Pratnyawan Suara.Com
Sabtu, 20 Oktober 2018 | 06:30 WIB
Penelitian Ungkap Kenapa Pencet Bubble Wrap Bikin Nagih
Ilustrasi bubble wrap. [pixabay/stux].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap menemukan bubble wrap, Anda pasti ingin meteluskan satu persatu. Jika sukses meletuskannya satu persatu seperti ada kepuasan tersendiri. Kenapa pencet bubble wrap ini bikin nagih? 

Namun hal itu ternyata ada penjelasan logisnya lho, selain puas memencet satu-satu bubble di plastik yang biasa untuk membungkus barang pecah belah ini plastik ini dapat membantu mengusir kebosanan. 

Baca Juga : Selain Ular Berbisa, Ini Hewan Beracun yang Ada di Indonesia

Dilansir dari Hitekno.com, memencet bubble wrap sangat memuaskan karena mampu melepaskan ketegangan otot yang membantu mengurangi perasaan stres.

''Kapan pun Anda melepaskan tekanan, baik secara nyata atau simulasi, otak kita menerima peningkatan senyawa kimia dopamin dan norepineprin yang membuat kita merasa senang,'' ujar Stephanie Sarkis, seorang terapis.

Meski terdengar remeh, rupanya ada penelitian tentang kepuasan memencet bubble wrap ini. Kathleen M. Dillon yang sekarang menjadi profesor psikologi di Western New England College pernah menerbitkan sebuah studi di jurnal Psychological Reports pada awal 1990an.

Dillon membela penyelidikannya dengan beberapa bobot mengejutkan, ia mengutip sebuah buku tebal tahun 1970-an tentang kekuatan sentuhan yang menenangkan.

Baca Juga : Sensasi Makan Pagi di Antartika, Suhu Minus 70 Derajat Celcius

''Di Yunani kuno itu adalah sebuah adat, banyak ditemukan juga di wilayah Asia, untuk membawa batu halus, atau amber, atau batu giok yang kadang-kadang disebut 'fingering piece.' yang berfungsi untuk menghasilkan efek ketenangan.'' ungkapnya.

Dillon menambahkan menjaga tangan tetap sibuk dengan proyek-proyek kecil seperti menjahit memberi efek relaxing. Nah, memencet bubble wrap punya efek yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI