Penemuan Ini Bikin Rancu Waktu Peristiwa Pompeii

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 17 Oktober 2018 | 14:55 WIB
Penemuan Ini Bikin Rancu Waktu Peristiwa Pompeii
Sisa-sisa jenazah di Kota Kuno Pompeii. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para arkeolog di Italia telah menemukan sebuah prasasti yang mereka katakan mungkin menunjukkan bahwa buku-buku sejarah telah salah selama berabad-abad. Para sejarawan telah lama percaya bahwa Gunung Vesuvius meletus pada 24 Agustus 79 Masehi, menghancurkan kota Romawi di dekatnya, Pompeii.

Sebuah prasasti yang telah ditemukan, tertanggal hingga pertengahan Oktober, hampir dua bulan kemudian. Menteri kebudayaan Italia menamakan itu adalah "penemuan luar biasa."

"Penggalian baru menunjukkan keahlian luar biasa negara kami," kata Alberto Bonisoli.

Pliny the Younger, sementara itu, menyaksikan perusakan yang terjadi dari sisi lain teluk.

Baca Juga: Tengkorak Kepala Purba Meledak, Buka Fakta Baru Pompeii

"Saya telah dengan setia menceritakan kepada Anda apa yang saya rasakan sebagai saksi mata terhadap diri saya sendiri atau diterima segera setelah kecelakaan itu terjadi, dan sebelum ada waktu untuk memvariasikan kebenaran," tulisnya.

Tetapi penemuan terbaru menyebut kepastian tersebut dipertanyakan.

Prasasti yang ditemukan dalam penggalian baru tidak lebih dari coretan arang, yang kemungkinan dibuat oleh pekerja yang merenovasi rumah.

Tetapi tanggalnya adalah 16 hari sebelum "penanggalan" bulan November dalam gaya kalender Romawi kuno, yaitu 17 Oktober dalam metode penanggalan modern kita.

"Karena itu dilakukan dengan arang yang rapuh dan cepat berlalu dr ingatan, yang tidak mungkin bisa bertahan lama, sangat mungkin itu dapat tanggal ke Oktober 79 AD," kata tim arkeologi dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Posisi Jenazah Korban Pompeii "Aneh"? Begini Penjelasannya

Mereka percaya tanggal yang paling mungkin untuk letusan itu adalah pada 24 Oktober.

Telah lama ada beberapa spekulasi bahwa letusan terjadi lebih lambat dari Agustus, terutama berpusat di sekitar bukti buah-buahan musim gugur dan pemanas braziers yang ditemukan di reruntuhan.

Prasasti arang mendukung teori itu, kata tim arkeologi Pompeii.

Mungkinkah Pliny the Younger mencatat sesuatu dengan salah. Suratnya ke Tacitus ditulis sekitar 20 tahun setelah letusan pada 79 AD. Dan salinan asli justru dari tahun 1939.

Sebaliknya, pembacaan teks kita yang modern didasarkan pada terjemahan dan transkripsi yang dibuat selama berabad-abad. Bahkan, berbagai salinan surat-surat itu berisi tanggal mulai dari Agustus hingga November, meskipun 24 Agustus telah lama diterima.

Perbedaan antara teks-teks dapat dengan mudah dipengaruhi oleh kebingungan atas sistem penghitungan zaman kuno dan modern.

Penemuan ini dilakukan dalam penggalian baru Regio V, mengungkap daerah-daerah yang sebelumnya tidak tersentuh di kota kuno.

Selain prasasti sederhana, rumah-rumah besar telah diresmikan minggu ini dengan lukisan dinding dan mosaik yang rumit. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI