Dipengaruhi oleh diblokirnya konten berbau Korea di Cina, menjadikan industri hiburan Korea menyasar Asia Tenggara sebagai tujuan baru. Pengguna Viu dan penyuka drama Korea lebih banyak berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Sementara itu, dipengaruhi lambatnya kecepatan akses internet, aplikasi video pendek dan live streaming tidak terlalu populer di Indonesia, dengan penetrasi hanya sebesar 6,26 persen dan 1,38 persen saja. Meskipun demikian, video pendek tetap menjadi tren baru yang diperkenalkan banyak perusahaan digital dari Cina. Semakin dikenalnya aplikasi video pendek juga membuat aplikasi tools video pendek semakin dikenal di Indonesia, diantaranya Vivavideo, Du Recorder dan Kinemaster.
Persentase rata-rata penetrasi aplikasi tools video pendek sama baiknya aplikasi video pendek yang lebih dulu dikenal. TikTok nyaman dengan pertumbuhan tertinggi dengan 198,5 persen dan Du Recorder tidak jauh tertinggal dengan pertumbuhan sebesar 134,8 persen.
Baca Juga: Realme Janji Akan Serius Garap Pasar Smartphone Indonesia