Mengintip Rahasia Seks Musang yang Bisa Bercinta Hingga 3 Jam

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 16 Oktober 2018 | 22:02 WIB
Mengintip Rahasia Seks Musang yang Bisa Bercinta Hingga 3 Jam
Sejumlah anggota komunitas Musang Lovers Indonesia tampil membawa hewan peliharaannya pada ajang Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (12/4/2015). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi musang, seks adalah suatu urusan berkepanjangan. Secara total, perkawinan mereka mungkin berlangsung hingga tiga jam. Untungnya, bagi para spesies jantan, mereka punya senjata rahasia untuk membantu melewati tugas yang menegangkan ini.

Beberapa mamalia modern (termasuk musang, tikus, anjing dan bahkan kera) memiliki tulang di dalam penis mereka, yang disebut baculum.

Tulang-tulang itu telah berevolusi dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari bentuk sendok es krim milik musang madu sampai bentuk tipis panjang milik beruang hitam. Masih jadi misteri mengapa beberapa spesies mamalia jantan mengalami evolusi tulang di penis mereka. Manusia sebenarnya agak aneh dalam hal ini, karena spesies kita telah kehilangan tulang yang termineralisasi dan sebagai gantinya memiliki ligamen kecil di ujung penis.

Pada hewan yang memiliki baculum, para jantan dengan tulang penis yang besar terbukti memiliki keturunan lebih banyak. Namun bagaimana persisnya tulang penis berdampak pada kesuburan jantan tetap menjadi teka-teki.

Melindungi uretra

Namun, penelitian terbaru kami–dengan menggunakan pemindaian 3D (tiga dimensi) dan simulasi komputer–mengungkap bahwa pada karnivora (kelompok termasuk kucing, beruang, anjing, dan musang), baculum dapat membantu pejantan berkembang biak untuk waktu yang lama. Hipotesis “penetrasi penis ke vagina dalam waktu yang panjang” atau “prolonged intromission” mengisyaratkan tulang penis telah berevolusi untuk melindungi uretra (tabung yang bertanggung jawab untuk mengantarkan sperma) ketika seks menjadi suatu ikhtiar yang panjang.

Penelitian lain mengenai ide ini menemukan bukti yang bertentangan, beberapa mendukung teori ini dan beberapa menentang. Ini mungkin terjadi karena fitur-fitur penting dari baculum sebelumnya diabaikan.

Tulang penis dikenal memiliki bentuk yang beragam. Pelbagai spesies dibedakan dari bentuk-bentuk penis yang aneh-aneh dengan bubungan, dan lekukan. Namun di masa lalu, ahli biologi hanya memasukkan metrik paling dasar (panjang dan diameter tulang) ke dalam model fungsi baculum mereka.

Uji Ketahanan tulang penis

Untuk mengatasi kelalaian ini, kami menggunakan teknik pemodelan digital yang lebih dikenal oleh para insinyur dan fisikawan. Dalam “analisis elemen terbatas” (FEA), sebenarnya model komputer 3D “uji ketahanan” untuk menghitung seberapa kuat objek tersebut. Metode ini lebih umum diterapkan pada struktur seperti jembatan atau mobil balap, sebagai cara memprediksi kinerja mereka tanpa merusak objek secara fisik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI