Makam Bocah Vampir Ditemukan, Batu Dicekokkan dalam Mulutnya

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 16 Oktober 2018 | 17:30 WIB
Makam Bocah Vampir Ditemukan, Batu Dicekokkan dalam Mulutnya
Makam vampir ditemukan di Italia. Ilustrasi tengkorak manusia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah makam vampir berusia 1.550 tahun ditemukan di Lugnano, Italia dan di dalamnya terdapat kerangka seorang anak dengan sebuah batu di dalam mulutnya.

Mereka yang menguburkan anak itu, yang diperkirakan meninggal karena penyakit malaria, diduga memasukkan batu ke dalam mulutnya untuk mencegahnya bangkit dari kubur dan menyebarkan penyakitnya ke orang lain.

"Kami belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Ini sangat menyeramkan dan aneh," kata David Soren, antropolog dari University of Arizona, Amerika Serikat yang meneliti kuburan itu sejak 1987.

"Orang-orang setempat menyebutnya vampir dari Lugnano," imbuh dia seperti dilansir Live Science pekan ini.

Tetapi kerangka bocah dengan mulut berisi batu itu bukan satu-satunya kerangka aneh dalam pemakaman yang dijuluki sebagai La Necropoli dei Bambini atau Pemakaman Para Bayi itu.

Di sana juga ditemukan kerangka bayi dan anak-anak yang dimakamkan di samping cakar gagak, tulang-belulang katak, dan wadah perunggu berisi tulang-belulang anak anjing. Yang lebih aneh lagi adalah kerangka seorang bocah perempuan berusia 3 tahun, yang kaki serta tangannya ditindih oleh batu.

Berdasarkan penelitian di situs purbakala itu, diketahui bahwa manusia tertua yang dikuburkan di sana berusia 3 tahun. Para peneliti menduga, itu merupakan makam khusus anak-anak serta bayi.

Makam itu sendiri diperkirakan dibangun sekitar abad kelima, pada masa kekuasaan Romawi kuno. Pada periode itu, jelas para ilmuwan, terjadi wabah malaria yang merengut banyak korban jiwa.

Anak-anak dalam makam itu juga diperkirakan meninggal karena malaria. Salah satu jasad dalam pemakaman itu misalnya diketahui memiliki gigi rusak, salah satu efek samping dari penyakit malaria.

"Kita tahu bahwa orang-orang Romawi sangat khawatir terhadap penyebaran penyakit ini dan akan melakukan apa saja, termasuk mengerahkan para penyihir untuk mengusir 'kekuatan setan' - atau apa pun yang merasuki tubuh (anak-anak itu)," jelas Soren.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI