Facebook Putuskan Tak Beri Perlindungan ID untuk Korban Peretasan

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 14 Oktober 2018 | 08:16 WIB
Facebook Putuskan Tak Beri Perlindungan ID untuk Korban Peretasan
Ilustrasi Facebook. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berita tentang peretasan itu muncul pada tanggal 5 Oktober lalu ketika Facebook mengatakan bahwa dikhawatirkan 50 juta pengguna telah terpengaruh. Pada hari Jumat, perusahaan merevisi perkiraan ke sekitar 30 juta.

"Kami belum mengesampingkan kemungkinan serangan berskala lebih kecil, dan terus kami selidiki," kepala manajemen produk Facebook, Guy Rosen, menulis dalam posting blog.

Data yang dicuri bisa sangat berharga bagi peretas, kata Joseph Lorenzo Hall, kepala teknolog di Pusat Demokrasi dan Teknologi.

"Yang saya khawatirkan adalah tentang bisa masuk ke akun lain," katanya.

Baca Juga: Cara Mudah Mengidentifikasi Akun Facebook yang Diretas

"Jika Anda melihat daftar data, itu bukan data keuangan. Tapi ada barang-barang di sana yang berguna untuk 'otentikasi berbasis pengetahuan', yang jelas penting untuk menyiapkan akun."

Dia mengatakan, Facebook mungkin harus menawarkan akses premium gratis ke pengelola kata sandi dan perangkat lunak serupa lainnya.

Di Eropa, peretasan itu berarti Facebook menghadapi potensi denda hingga 1,63 miliar dolar AS, sekitar 4 persen dari pendapatan global tahunannya. Pelanggaran tersebut dilihat sebagai ujian besar pertama dari Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) baru yang mulai berlaku Mei.

"Pembaruan hari ini dari Facebook adalah penting sekarang setelah dikonfirmasi bahwa data jutaan pengguna diambil oleh para pelaku serangan," tulis Komisi Perlindungan Data Irlandia di Twitter.

"Investigasi atas pelanggaran dan kepatuhan Facebook dengan kewajibannya di bawah GDPR berlanjut," tukasnya. [BBC]

Baca Juga: Demi Ini, Instagram Uji Pelacakan Lokasi dan Share ke Facebook

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI