Teleskop Luar Angkasa Hubble Milik NASA Rusak, Apa Penggantinya?

Minggu, 14 Oktober 2018 | 06:31 WIB
Teleskop Luar Angkasa Hubble Milik NASA Rusak, Apa Penggantinya?
Gambar jepretan teleskop Hubble yang menampilkan fenomena munculnya bintang baru mirip bentuk "lightsaber" Star Wars. (NASA/ESA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teleskop luar angkasa Hubble NASA yang telah membantu para astronom memahami berbagai aspek alam semesta sejak pertama kali ditempatkan di orbit pada tahun 1990 silam, mengalami beberapa masalah dalam orbit di sekitar Bumi. Dikabarkan terdapat mekanisme yang rusak pada Hubble yang disebut giroskop atau gyro.

Ini adalah perangkat yang digunakan oleh banyak pesawat ruang angkasa untuk mempertahankan orientasi mereka di luar angkasa. Gyro pada dasarnya adalah roda di dalam kendaraan yang berputar, memberikan stabilitas dan mempertahankan posisi pesawat ruang angkasa.

Saat diluncurkan, Hubble memiliki enam gyro dan sebuah pesawat ruang angkasa membutuhkan setidaknya tiga dari gyro tersebut agar dapat beroperasi secara efisien. Sebelum kejadian ini terjadi, para awak astronot mengunjungi Hubble secara berkala dan mengganti gyro keenam gyro tersebut pada Mei 2009 silam. Tak hanya itu, sebelum kegagalan ini Hubble dikabarkan masih memiliki empat gyro yang berfungsi.

Dilansir dari The Verge, saat kerusakan ini terjadi, tim Hubble telah mencoba untuk mengembalikan salah satu dari empat gyro kembali online. Namun, menurut Rachel Osten selaku wakil kepala misi untuk Hubble, gyro lainnya memang bermasalah dan jika tidak kembali online, maka Hubble hanya memiliki dua gyro yang berfungsi.

Baca Juga: 15 Ribu Galaksi dalam Satu Potret lewat Teleskop Hubble

Hingga saat ini, tidak ada kendaraan yang tersedia yang dapat membawa astronot dan memperbaikinya di orbit, kecuali mereka membuat rencana konkret untuk mengirim pesawat ruang angkasa baru ke Hubble. Namun, sayangnya meskipun gyro Hubble dapat aktif kembali, diperkirakan Hubble tetap akan "turun" dikarenakan tidak memiliki pendorong onboard, sehingga tidak dapat mendorong ke orbit yang lebih tinggi, dan terpaksa terseret partikel kecil dari atmosfer atas Bumi.

Alih-alih membiarkannya terjatuh begitu saja, NASA memiliki pilihan untuk memandu pendaratan Hubble ke area aman di atas Bumi. Sementara Hubble semakin mendekati akhir hidupnya, NASA sedang bekerja untuk membuat penerus teleskop ke luar angkasa.

NASA berencana untuk meluncurkan observatorium raksasa baru yang disebut James Webb Space Telescope (JWST) pada 2021 mendatang. Diperkirakan JWST akan lebih kuat daripada Hubble, di mana teleskop ini mampu mengamati galaksi dan bintang yang terbentuk tak lama setelah Big Bang. Namun JWST akan ditempatkan sekitar 1 juta mil dari Bumi dan jika terjadi kerusakan pada JWST, para teknisi harus segera mencari solusi untuk memperbaikinya dari Bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI