Topan Michael Berkecepatan Setengah Kali Jet Balap F1

Kamis, 11 Oktober 2018 | 18:45 WIB
Topan Michael Berkecepatan Setengah Kali Jet Balap F1
Kerusakan setelah Topan Michael 10 Oktober 2018 di Panama City, Florida. Topan ini menghantam pantai Florida Panhandle sebagai topan paling kuat yang pernah terjadi di Amerika Serikat bagian selatan, lebih dari satu abad lalu. Termasuk Kategori 4, menyisir Pantai Meksiko, sebuah kota sekitar 32 km tenggara Panama City, sekitar pukul 17.00 GMT) berdasarkan laporan NHC (National Hurricane Centre [AFP/Brendan Smialowski].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rabu kemarin (10/10/2018), Topan Michael telah menghantam Florida Pandhandle,  sampai Mexico Beach, di Amerika Serikat (AS). Muncul dari Perairan Karibia dan mendekati Gulf of Mexico, memiliki kecepatan 249,4 km/jam yang disebutkan oleh Association Press sebagai badai paling dahsyat menuju daratan Amerika Serikat sejak Topan Camille (1969).

Bila dianalogikan dengan balap single seater tercepat di dunia, Formula One (F1), kecepatan Topan Michael adalah setengah kali kecepatan laju kendaraan F1 yang mencapai sekitar 476 km/jam.

Dilansir dari Live Science, bertiupnya Topan Michael menuju daratan disebut para pakar meteorologi National Hurricane Center (NHC) sebagai salah satu badai terkuat dalam sejarah negeri itu. Sebelumnya adalah Topan Katrina (2005), Camille (1969), dan sebuah badai tanpa nama yang menerjang Florida tepat di Hari Buruh pada 1935.

Patut dicatat, berbincang tentang kekuatan angin topan, maka yang dikemukakan terlebih dahulu adalah soal tekanan udara, dan hasilnya adalah besaran atau kecepatan angin bertiup saat mencapai atau menghantam kawasan.

Baca Juga: Aktivis PGC Against IMF-WB Pidato Protes di Hadapan Direktur IMF

Topan adalah sistem tekanan rendah yang intens, dan tingkat penurunan tekanan atmosfer dalam badai adalah proksi meteorologi terbaik untuk keseluruhan kekuatan dan intensitas topan.

Menurut NHC, pembacaan tekanan Topan Katrina adalah 920 milibar (sekitar 8 persen lebih rendah dari rata-rata 1.000 mb tekanan udara di permukaan laut). Camille pada 900 mb, badai tanpa nama Hari Buruh pada intensitas puncak 892 mb, sementara rekaman terakhir Topan Michael adalah 919 mb.

Tekanan Topan Michael yang lebih rendah daripada Topan Katrina tidak berarti kadar bahayanya lebih rendah. Topan Katrina yang menghantam dari Florida hingga Texas di Amerika Serikat pada 2005 menewaskan lebih dari 1.000 orang karena kegagalan infrastruktur dan salah penanganan sumber daya darurat.

Senada, Topan Maria di Puerto Rico pada 2017 yang menewaskan hampir 3.000 orang, memiliki tekanan 914 mb.

Sampai berita ini diturunkan, korban meninggal karena Topan Michael adalah satu orang, dan perlu dicatat bahwa warga di wilayah Florida Panhandle tidak terbiasa dengan angin topan kuat, dan tidak sedikit dari warga tinggal di rumah mobil.

Baca Juga: Gempa Sumenep, Gubernur Soekarwo Pastikan Tak Ada Libur Sekolah

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC atau Intergovernmental Panel on Climate Change) merilis laporan pada Senin lalu (8/10/2018) bahwa temuan sains tentang badai dan topan adalah: jumlah total siklon tropis diproyeksikan menurun akibat  pemanasan global, sementara siklon yang paling intens (kategori 4 dan 5) diproyeksikan akan terjadi lebih sering.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI