Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadwalkan bertemu dengan pendiri perusahaan perdagangan dalam jaringan Alibaba, Jack Ma di sela-sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali.
"Saya akan bicara tentang peningkatan ekspor dari Indonesia," katanya ketika meninjau media center pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di BICC Westin Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).
Menkominfo mengaku akan bertemu dengan salah satu orang terkaya di dunia itu pada Sabtu (13/10/2018) di Nusa Dua, bersama dengan beberapa menteri terkait lainnya.
Rudiantara menjelaskan momentum pertemuan tersebut akan dimanfaatkan bagi Indonesia untuk membidik Cina sebagai salah satu pangsa pasar terbesar perdagangan luar negeri melalui wadah digital.
Sedangkan Alibaba, lanjut dia, memiliki potensi pasar sekitar 700 juta orang warga di Cina yang terhubung dengan laman perdagangan dalam jaringan itu.
Rudiantara menyebutkan tahun 2017, dalam satu hari penjualan Alibaba mencapai sekitar 25 miliar dolar AS, lebih besar dari angka produk domestik bruto (GDP) sebuah negara kecil.
"Indonesia saja GDP tahun 2017 mencapai sekitar 1 triliun dolar AS," katanya.
Alibaba telah menjalin kerja sama dengan sejumlah situs belanja dalam jaringan salah satunya Lazada setelah sahamnya diakuisisi dan bekerja sama dengan Tokopedia di Indonesia.
Selain peningkatan ekspor, dalam pertemua itu Rudiantara akan mendorong peningkatan sumber daya manusia di Indonesia mengingat pemerintah menargetkan mampu menghasilkan 20 ribu SDM berbasis digital.
Dalam pertemuan mendatang, ia mengharapkan sudah menuju tahap eksekusi untuk mempercepat ekspor ke negeri tirai bambu itu.
Jack Ma dijadwalkan hadir pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dalam salah satu topik pembahasan terkait ekonomi digital. Kehadiran pendiri Alibaba itu juga dinantikan para delegasi termasuk pelaku ekonomi dan keuangan dunia. (Antara)