Suara.com - Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan kajian identifikasi gempa aktif di Jakarta. Kajian itu dilakukan guna memastikan keberadaan sesar aktif yang berpotensi memicu gempa besar di Ibu Kota.
Daryono mengatakan, pihaknya telah banyak berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta mengenai mitigasi bencana di Jakarta. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan kajian mendalam itu.
"Ada upaya namanya kajian untuk identifikasi gempa aktif. Kajian ini untuk melihat apakah Jakarta ini ada sesar atau tidak, nanti kita kaji," kata Daryono saat dihubungi Suara.com, Jumat (5/10/2018).
Daryono menjelaskan, dari hasil kajian itu nantinya BMKG bersama Pemprov DKI dan instansi terkait lainnya akan merumuskan langkah mitigasi bencana yang akan diambil sehingga dampak gempa, jika terjadi, dapat diminimalisasi.
Saat ini, proses kajian sudah memasuki tahap persiapan. Daryono menjelaskan, dalam waktu dekat timnya akan mulai melakukan survei di lapangan.
"Dari hasil kajian nanti akan dilihat apakah ada patahan di Jakarta atau tidak. Mulai dalam waktu dekat sedang proses mulai survei," imbuh Daryono.
Sebelumnya, Daryono mengatakan tahun 1699 hingga sekitar tahun 1700-an ada 3 gempa yang telah merusak Jakarta.
"Yang bilang Jakarta aman itu tidak tepat, karena historinya ada. Pemicu gempa Jakarta itu bisa sesar Lembang, sesar Baribis, bisa Simandiri, atau megathrust barat, atau selat Sunda. Jadi ada banyak, ada 5," tutup Daryono.