Studi: Manusia Dilahirkan sebagai Pemalas

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 28 September 2018 | 20:18 WIB
Studi: Manusia Dilahirkan sebagai Pemalas
Ilustrasi seorang lelaki sedang berbaring. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ini ditafsirkan bahwa hampir semua relawan memang benar ingin bergerak aktif atau berolahraga.

Tetapi sayangnya, hasil pemantauan otak menunjukkan sebaliknya. Saat para relawan bergerak cepat menghindari figur pemalas, otak mereka justru harus mengerahkan sumber daya lebih besar. Sementara ketika menghindari figur yang aktif, aktivitas otak tampak lebih ringan.

"Bagi saya, temuan ini mengindikasikan bahwa otak kita secara alamiah lebih tertarik untuk bermalas-malasan," kata Matthieu Boisgontier dari Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada yang memimpin riset tersebut.

Dari sudut pandang evolusiner, lanjut Boisgontier, hasil studi itu masuk akal. Kita, Homo sapiens, di awal kemunculannya di Bumi menganggap penting untuk menyimpan energi.

Energi ini diperlukan manusia untuk mencari makanan di saat krisis. Penting diingat, di masa-masa awal Homo sapiens harus bersaing dengan predator-predator besar nan ganas untuk memperoleh makanan.

Jadi, berdiam diri merupakan salah satu strategi jitu untuk bertahan hidup di zaman purba dan sialnya kecenderungan itu masih tertanam di dalam otak ketika Bumi kini dikuasai oleh kita, Homo sapiens.

"Kita biasa melihat, ada orang yang pergi ke gym menggunakan eskalator alih-alih melewati tangga," tutup Boisgontier.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI