Ini Wajah Satelit Purba yang Didarati Dua Robot Jepang

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 28 September 2018 | 16:22 WIB
Ini Wajah Satelit Purba yang Didarati Dua Robot Jepang
Asteroid Ryugu, yang berjarak 280 juta kilometer dari Bumi, seperti difoto oleh robot-robot Jepang pada pekan ini. [AFP/Jaxa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan antariksa Jepang (JAXA), pada Kamis (28/9/2018), telah merilis foto-foto baru hasil jepretan dua buah robot yang dikirimnya ke asteroid purba bernama Ryugu.

Ryugu, yang berjarak sekitar 280 juta kilometer dari Bumi, berhasil didarati oleh dua robot bernama Minerva-II1A dan Minerva-II1B itu pada 21 September kemarin. Kedua robot itu dibawa ke orbit Ryugu oleh satelit induk, Hayabusa 2.

Asteroid Ryugu, yang berjarak 280 juta kilometer dari Bumi, seperti difoto oleh robot-robot Jepang pada pekan ini. [AFP/Jaxa]
Asteroid Ryugu, yang berjarak 280 juta kilometer dari Bumi, seperti difoto oleh robot-robot Jepang pada pekan ini. [AFP/Jaxa]

Dalam foto-foto tersebut terlihat bahwa Ryugu memiliki permukaan yang terdiri dari bebatuan berwarna gelap.

"Saya tak bisa menemukan kata-kata untuk menunjukkan betapa bahagianya saya saat ini, setelah kami bisa mewujudkan eksplorasi bergerak di atas permukaan sebuah asteroid," kata Yuichi Tsuda manajer proyek JAXA seperti dilansir BBC.

Asteroid Ryugu, yang berjarak 280 juta kilometer dari Bumi, seperti difoto oleh robot-robot Jepang pada pekan ini. [AFP/Jaxa]
Asteroid Ryugu, yang berjarak 280 juta kilometer dari Bumi, seperti difoto oleh robot-robot Jepang pada pekan ini. [AFP/Jaxa]

Adapun dua robot Jepang itu bergerak di permukaan Ryugu dengan cara melompat-lompat, memanfaatkan gaya gravitasi yang sangat lemah dari asteroid tersebut.

Hayabusa 2 diluncurkan dari Bumi pada Desember 2014 dan setelah melewati perjalanan nyaris selama 4 tahun, akhirnya berhasil tiba di orbit Ryugu pada Juni 2018.

Ryugu sendiri, yang pertama kali ditemukan pada 1999, dipilih untuk diteliti karena diyakini berusia sama purbanya dengan tata surya kita sendiri. Ryugu bahkan diyakini tidak banyak berubah sejak tata surya kita terbentuk.

Penelitian yang akan dilakukan oleh duo Minerva diharapkan bisa membuka cakrawala baru soal terbentuknya tata surya dan asal muasal kehidupan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI