Nahas, Bocah Ini Tewas Tertiban Tablet

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 28 September 2018 | 08:13 WIB
Nahas, Bocah Ini Tewas Tertiban Tablet
Ilustrasi anak kecil bermain tablet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah perempuan tewas terkena tablet dalam sebuah kecelakaan mobil telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan menggunakan perangkat tersebut dalam kendaraan bergerak.

Anak tiga tahun itu tewas setelah mobil ibunya bertabrakan dengan bagian belakang bus sekolah di Spanyol beberapa waktu lalu. Laporan berita setempat menunjukkan gadis itu diikat ke kursi anak, tapi tablet yang terikat di belakang bagian kepala jok terbang ke wajahnya.

Organisasi keselamatan jalan menekankan bahwa tragedi itu sangat tidak biasa. Kecelakaan itu terjadi di Vilanova de Arousa, sebuah kota di barat laut Spanyol.

Nama bocah itu masih dirahasiakan, tetapi dilaporkan sebagai cucu dari seorang pengusaha lokal yang terkenal. Meskipun penyebab kematian belum dapat dikonfirmasi, polisi mengatakan bahwa tablet yang tidak aman itu tampaknya telah menyebabkan cedera kepala parah.

Baca Juga: Apple Bakal Rilis iPad Pro Baru Saingi Tablet Baru Samsung?

Ibunya yang berusia 26 tahun dan seorang siswa di bus itu dikatakan dirawat karena luka ringan.

"Ini adalah kecelakaan tragis, yang akan mengirim getaran ke tulang belakang setiap orang tua yang membiarkan anak mereka menggunakan tablet atau smartphone sebagai hiburan pada setiap perjalanan mobil," kata ahli keamanan jalan RAC, Pete Williams.

Tablet dan perangkat elektronik lainnya biasanya digunakan oleh orang tua untuk menjaga anak-anak mereka sibuk, selama perjalanan dengan mobil. Perangkat seperti tablet itu mengunci mereka untuk tetap nyaman di kursi anak.

Pedoman Jalan Raya Inggris mensyaratkan bahwa benda berat atau tajam [diamankan] dengan aman karena risiko cedera pada orang-orang di dalam kendaraan, tetapi tidak ada hukum yang mengatakan bahwa produk tersebut harus dikencangkan.

Royal Society for the Prevention of Accidents mengatakan, orang tua tidak boleh terburu-buru melarang perangkat elektronik dari kendaraan karena anak-anak yang berisik dan bosan menanggung risiko mereka sendiri.

Baca Juga: Tak Bisa Lepas Dari Tablet, Anda Terkena iPad Neck

"Ini jelas insiden yang sangat tragis tetapi sangat langka," kata Nick Lloyd, manajer keselamatan jalan Rospa.

"Setiap objek yang tidak aman dalam kendaraan memiliki potensi untuk menjadi proyektil dan melukai seseorang dalam kecelakaan, dan orang tua harus menyadari hal ini, tetapi pada saat yang sama mungkin lebih berbahaya untuk memiliki anak yang tidak pasti di belakang mobil dalam perjalanan panjang, mengalihkan perhatian pengemudi," tukasnya. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI