Singapura Denda Grab dan Uber Sebesar 13 Juta Dolar

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 24 September 2018 | 16:39 WIB
Singapura Denda Grab dan Uber Sebesar 13 Juta Dolar
Aplikasi layanan transportasi online Grab pada sebuah ponsel dan komputer. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi pengawas persaingan usaha Singapura, pada Senin (24/9/2018), menjatuhkan denda sebesar 13 juta dolar Singapura terhadap Grab dan Uber. Dua perusahaan transportasi yang baru saja merger itu dinilai telah melanggar aturan soal kompetisi berusaha.

Grab pada Maret lalu sepakat untuk mengakuisisi unit bisnis Uber di Asia Tenggara. Sebagai gantinya, Uber menerima 27,5 persen saham Grab.

Kesepakatan antara dua perusahaan pesaing Go-Jek itu lantas diselidiki oleh komisi pengawas persaingan usaha Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara.

Penyelidikan itu menyimpulkan bahwa merger antara Grab dan Uber telah merusak persaingan usaha di industri transportasi di Singapura. Diketahui usai merger, ongkos Grab di Singapura naik 10 - 15 persen dan para pengemudi sendiri semakin susah mendapatkan bonus.

Selain itu, perusahaan pesaing juga semakin kesulitan bersaing karena Grab telah mengikat kesepakatan ekslusif dengan sejumlah perusahaan taksi, rental mobil, dan beberapa pengemudi taksi.

Dalam putusannya, komisi pengawas persaingan usaha Singapura menjatuhkan denda sebesar 6,42 juta dolar Singapura terhadap Grab dan 6,58 juta dolar Singapura terhadap Uber.

Menanggapi hukuman itu, Grab Singapura mengklaim telah melakukan merger dengan Uber berdasarkan hak-hak hukum yang dimiliki dan menekankan bahwa pihaknya tak berniat melanggar hukum persaingan usaha. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI