Suara.com - Beberapa hari yang lalu, media sosial dihebohkan dengan video berita prakiraan cuaca dari The Weather Channel milik Amerika Serikat. Pasalnya, berbeda dari berita cuaca lainnya, channel ini memperlihatkan visualisasi seperti aslinya.
Biasanya, berita cuaca menggunakan grafik agar lebih efektif. Namun, The Weather Channel selangkah lebih maju dengan menampilkan perkiraan bencana alam yang akan terjadi seperti banjir atau tornado. Teknologi yang dipakai dalam siaran ini disebut Immersive Mixed Reality.
Dilansir dari The Verge, teknologi ini merupakan kerja sama dengan perusahaan augmented reality (AR) The Future Group. Sementara itu grafiknya dibuat oleh Unreal Engine, industri pengembangan video game yang menciptakan simulasi 3D seperti yang digunakan dalam game 'Fortnite'.
Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan bagi tim The Future Group di Bulgaria, Norwegia, dan Amerika Serikat untuk membuat grafik AR dalam video tersebut.
Baca Juga: Lima Teknologi Canggih Ini Disiapkan Jepang Jelang Olimpiade 2020
Michael Potts, wakil presiden desain Weather Channel, mengatakan bahwa ia yakin bahwa Immersive Mixed Reality adalah masa depan bagi penyiaran meteorologi. Tujuannya adalah untuk melibatkan dan menghibur pemirsa tetapi dengan pesan yang tidak dapat dilupakan dan mudah diingat.
"Kami coba sampaikan di sini adalah informasi penyelamatan kehidupan dan kami ingin melakuannya dengan cara serealistis mungkin. Kami ingin memberikan gambaran nyata untuk orang-orang," jelas Michael Potts.
The Weather Channel memulai debut teknologi Immersive Mixed Reality pada bulan Juni lalu dengan video tornado yang hiper-realistis. The Weather Channel berharap dengan teknologi penyiaran berita cuaca, mereka berharap 80 persen dari program mereka akan mencakup teknologi AR pada tahun 2020.