Suara.com - Ada sisi gelap di balik gemerlapnya perhelatan pesta olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Hal itu baru terungkap kekinian. Ternyata ada honor penari epik Ratoh Jaroe yang diduga bermasalah.
Seperti diketahui, tarian Ratoh Jaroe yang menjadi pembuka di opening Asian Games 2018 tersebut memang dahsyat. Publik merinding dibuatnya. Bahkan, tarian tersebut mendadak viral hingga ke manca.
Hal tersebut berawal dari kicauan akun jejaring sosial Twitter milik @timothylumare. Menurutnya, para penari yang sukses membuat Indonesia bangga dengan tarian epiknya ini, hanya mendapat bayaran sebesar Rp 500.000.
Tarian asal Aceh, Ratoh Jaroe dibawakan oleh 1.600 penari dari 18 sekolah menengah atas (SMA) se-DKI Jakarta pada gelaran Opening Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada 18 Agustus 2018 silam.
Para penari yang membawakan tarian dengan iringan lagu Bungong Jeumpa ini sukses mencuri perhatian dengan gerakan kompak dan formasi indah. Tidak hanya netizen Indonesia, netizen dunia juga ikut terpukau.
Sayangnya, di balik megahnya gelaran tersebut, tersiar kabar bahwa masing-masing siswi hanya dibayar sebesar Rp 500.000 dari pihak sekolah setelah berlatih keras selama 5 bulan untuk menghasilkan penampilan terbaik.
''Latihan 5 bulan mestinya dapat honor 2 jtan, pas terima dari sekolah cuma Rp 500ribu.'' tulis @timothylumare dalam cuitannya seperti dikutip oleh HITEKNO dari Twitter.