Suara.com - Warganet Ramai-ramai Ratapi Penutupan Path
Path, pada Senin (17/9/2018), mengumumkan secara resmi akan menutup layanannya pada 18 Oktober mendatang dan para penggunanya di Tanah Air pun ramai-ramai meratapi kepergian salah satu media sosial yang pernah sangat populer di Indonesia itu.
Seperti dipantau Suara.com di Jakarta, tagar #terimakasihpath melambung di urutan teratas daftar trending topic Twitter Indonesia hingga Senin petang.
Isi kicauan dalam tagar itu beragam, meski rata-rata isinya sama: mereka meratapi ditutupnya aplikasi yang pertama kali meluncur pada November 2010 itu. Tak lupa pula mereka mengunggah foto-foto aktivitas mereka di Path.
"Sedih..." tulis pemilik akun Twitter @_nindyaannisa lengkap dengan tagar #terimakasihpath.
"Path ini ibarat gebetan yang selalu ada. hapal rutinitas lo dari bangun sampai tidur, tau lagu-lagu dan tempat favorit lo. bahkan tau curhatan lo lagi senang dan kesel sama siapa, tapi dia diabaikan lalu memutuskan untuk menyerah," kenang pengguna akun @falenpratama.
"Sesungguhnya path mengajarkan kita untuk tidak mudah stalking karena akan ada notif 'visited'," kata pemilik akun @bayu_joo.
Path di puncak keyaannya memang populer di dunia dan khususnya Tanah Air. Setahun setelah diluncurkan, media sosial itu lansung meraup sejuta pengguna.
Pada 2015 lalu, ketika berkunjung ke Jakarta, CEO Path ketika itu, Dave Morin, mengatakan jumlah pengguna media sosial tersebut di Indonesia mencapai 4 juta orang dan itu merupakan jumlah terbesar di dunia.
Tetapi beberapa tahun belakangan, Path mulai kehilangan daya tarik. Sempat akan dibeli Google senilai sekitar 100 juta dolar AS, Path akhirnya jatuh ke tangan perusahaan Korea Selatan, Kakao Daum.