Ilmuwan Dibikin Bingung, Jeruk Ini Jadi Ungu dalam Semalam

Rabu, 12 September 2018 | 11:15 WIB
Ilmuwan Dibikin Bingung, Jeruk Ini Jadi Ungu dalam Semalam
Ilustrasi potongan jeruk. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang warga Brisbane, Neti Moffitt, membeli jeruk dari pasar buah dan sayuran beberapa hari yang lalu. Ia dikabarkan akan menyajikan jeruk itu sebagai camilan kepada anak lelakinya yang berusia 2 tahun. Namun, setelah Neti meninggalkan sepotong jeruk dan mendiamkannya semalaman, jeruk tersebut berubah warna menjadi ungu pekat yang tersebar di bagian atasnya.

Neti mengaku, jeruk tersebut memiliki warna dan bau yang normal seperti jeruk pada umumnya.

"Saya akhirnya pergi mengaduk-aduk tempat sampah untuk mencari tiga potongan sisa jeruk yang dimakan anak saya dan tentu saja, saya menemukan potongan itu memiliki warna yang lebih ungu. Yang saya pikirkan adalah semoga itu tidak berdampak buruk untuk anak saya," jelasnya, seperti yang dikutip dari Oddity Central.

Ilmuwan makanan Australia pun dibuat bingung dengann jeruk bisa berubah ungu hanya beberapa jam setelah dipotong. Jeruk tersebut akhirnya diminta sebagai bukti forensik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Sel Otak yang Picu Keberanian

Rupanya, pada tahun 2015 juga terjadi kasus serupa. Para ilmuwan yang datang ke rumahnya sadar akan kasus tiga tahun yang lalu.

Kasus pertama yang terjadi pada tahun 2015 saat itu sama sekali tidak menghasilkan jawaban. Tes untuk pewarna makanan buatan juga menunjukkan hasil negatif.

Sampel jeruk tersebut pun dikirim ke laboratorium khusus dan baru menghasilkan spekulasi bahwa pewarna ungu disebabkan oleh beberapa jenis kontaminasi di rumah orang yang membeli jeruk. Namun itu baru hasil spekulasi, belum ada hasil yang benar-benar pasti.

Dengan munculnya kasus kedua tahun ini, para ilmuwan akan berhati-hati untuk mempertimbangkan segala sesuatu dan berharap akan mendapatkan hasil yang konkrit. Juru bicara dari Queensland Health mengonfirmasi bahwa sampel telah dikumpulkan dan saat ini sedang dianalisis.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Cara Memprediksi Kapan Petir Terjadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI