Suara.com - Pihak berwenang Arab Saudi menangkap seorang lelaki Mesir setelah sebuah video yang menggambarkan dirinya sedang sarapan dengan seorang perempuan Saudi menyebar luas di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, demikian diwartakan Al Jazeera, lelaki dan perempuan yang disebut-sebut sebagai rekan kerja di sebuah hotel di Jeddah itu terlihat berbincang dan sesekali tertawa. Bagian yang bikin publik berang adalah ketika perempuan bercadar itu menyuapi lelaki itu roti.
Setelah video itu menyebar luas di Timur Tengah pada Minggu (9/9/2018), media-media Saudi melaporkan bahwa lelaki Mesir itu sudah ditangkap dan ditahan. Ia dituding melanggar aturan pemerintah soal pemisahan tempat kerja bagi lelaki dan perempuan.
"Kementerian tenaga kerja sudah menangkap seorang warga asing di Jeddah karna ia muncul dalam sebuah video vulgar," bunyi keterangan Kementerian Tenaga Kerja Saudi.
Lelaki itu bisa dituntut telah melakukan pelecehan seksual di tempat kerja dan terancam dihukum lima tahun penjara, demikian tulis stasiun televisi Saudi, Al Hurra.
Arab Saudi memang melarang lelaki dan perempuan yang bukan mahram berdampingan di ruang publik seperti tempat kerja dan restoran.
Tetapi penangkapan oleh aparat Saudi itu memicu kemarahan sebagian warga Saudi. Lewat Twitter mereka mendesak pemerintah membebaskan lelaki Mesir tersebut. Tagar "lelaki Mesir sarapan dengan perempuan Saudi" - yang tentu saja ditulis dalam aksara Arab - menjadi trending topic di Twitter Arab Saudi.
"Mengapa kalian menghakimi mereka begitu terburu-buru? Mereka berdua cuma rekan kerja," bunyi kicauan pemilik akun Twitter @ii_ya7ya.
"Lelaki Mesir itu dihukum, tetapi pangeran-pangeran Saudi yang memeluk perempuan dan menghabiskan uang yang dicuri dari rakyat malah bebas," tulis pengguna Twitter lain.
Penangkapan ini terjadi ketika Putera Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, sedang mendorong reformasi di kerajaan itu. Baru-baru ini, Saudi sudah mengizinkan perempuan di negeri itu mengemudikan mobil, mengizinkan perempuan menonton sepak bola langsung di stadion, dan mengizinkan film-film diputar di bioskop.