Suara.com - Dalam keadaan offline, Google Chrome akan menampilkan sebuah dinosaurus yang berwarna abu-abu. Dinosaurus itu dapat dimainkan oleh pengguna dengan menekan tombol arah.
Pengguna akan mendapatkan poin ketika berhasil melewati rintangan satu per satu. Jika pengguna menabrak salah satu rintangan, makan permainan akan selesai.
Dalam rangka merayakan hari jadi keempat game dinosaurus, Google memutuskan untuk membagikan kisah pembuatan game tersebut di blog resminya.
Diceritakan oleh salah satu kreator game, Sebastien Gabriel, game dinosaurus hadir pertama kali pada September 2014. Game itu dihadirkan sebagai hiburan bagi pengguna yang tengah mengalami putusnya koneksi internet.
"Latar kaktus dan gurun adalah bagian dari iterasi pertama dari laman offline Chrome. Sedangkan gaya visualnya merujuk ke tradisi piksel Chrome," katanya.
Lalu mengapa karakternya harus dinosaurus? Menurut Gabriel hal terjadi karena pada masa pembuatan game ini belum banyak Wifi yang tersedia.
"Ini adalah permainan untuk kembali ke zaman prasejarah ketika Anda tidak memiliki Wifi," lanjutnya.
Pada awal peluncurannya, game ini sempat tidak dapat dimainkan di beberapa platform, terutama Android. Hal itu membuat tim harus menulis ulang kode game.
Setelah empat tahun berjalan, game ini menjadi sangat populer di kalangan pengguna Chrome. Dikatakan oleh kreator lainnya, Edward Jung, game ini dimainkan 270 juta kali setiap bulannya.
"Para pemain game ini kebanyakan dari Meksiko, India, Brasil, dan Indonesia," ungkapnya.