Indogiving Resmi Meluncur, Ramaikan Pasar Crowdfunding Indonesia

Rabu, 05 September 2018 | 19:54 WIB
Indogiving Resmi Meluncur, Ramaikan Pasar Crowdfunding Indonesia
Platform crowdfunding Indogiving.com diluncurkan di Jakarta, Rabu (5/9). [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasar crowdfunding online di Indonesia semakin ramai dengan kehadiran Indogiving.com yang diluncurkan hari ini, Rabu (5/9/2018) di Jakarta.

CEO Indogiving, Adam Kawilarang, mengatakan platform baru itu memungkinkan semua lapisan masyarakat menggalang dana atau memberikan donasi untuk sebuah program atau proyek.

"Indogiving memungkinkan individu, komunitas, atau bahkan perusahaan untuk memberikan donasi," katanya saat acara peluncuran Indogiving.

Pengguna yang akan membuat proyek penggalangan dana di Indogiving diwajibkan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Jika sudah membuat akun, maka Indogiving akan memverifikasi akun tersebut.

"Pengusul proyek yang sudah terverifikasi akan memudahkan proses penggalangan dana," tambahnya.

Setelahnya, pengusul proyek harus menceritakan tujuannya dan menetapkan target nominal tertentu. Sebuah proyek juga dapat dibantu oleh seorang endorser agar lebih cepat memenuhi target.

Bagi pengguna yang ingin memberikan donasi, Indogiving menyediakan beragam saluran, termasuk transfer bank.

"Saat ini kita kerja sama dengan BCA, BNI, dan Mandiri. Di masa depan akan lebih banyak mitra," jelas lelaki berkacamata itu.

Hal yang unik dari Indogiving adalah donatur dapat mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai voucher dari merchant-merchant yang sudah bermitra.

Soal transpransi, Adam meyakinkan bahwa Indogiving akan menampilkan seluruh donasi di halaman sebuah proyek.

"Kami mengimbau agar pengusul proyek menjabarkan record donasi. Jika tidak, rating mereka rendah," tutupnya.

Di pasar crowdfunding, Indogiving akan bersaing dengan platform serupa seperti Gandengtangan dan KitaBisa yang sudah berdiri cukup lama.

KitaBisa misalnya, platform yang sudah berdiri sejak 2013 ini kerap digunakan untuk menggalang dana bagi berbagai isu sosial, pendidikan dan kesehatan. Saat ini, KitaBisa mengklaim sudah membiayai lebih dari 13 ribu proyek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI