Suara.com - Sebuah tim asal Jepang sedang mengembangkan lift antariksa dan rencananya teknologi baru yang akan menjadi terobosan itu akan menjalani uji coba pada September ini.
Rencananya miniatur lift antariksa itu akan diluncurkan ke luar angkasa oleh badan antariksa Jepang pekan depan dari Pulau Tanegashima di Jepang bagian selatan.
Miniatur itu diproduksi oleh para peneliti di Universitas Shizuoka dan akan dikirim ke luar Bumi menggunakan roket H-2B. Miniatur lift antariksa itu berbentuk kotak dengan panjang 6 sentimeter, lebar 3 sentimeter, dan tinggi tiga sentimeter.
Di luar angkasa, miniatur lift itu akan bergerak di sebuah kabel sepanjang 10 meter, yang membentang di antara dua satelit mini.
"Ini akan menjadi eksperimen pertama di dunia untuk menguji pergerakan lift di luar angkasa," kata seorang juru bicara Universitas Shizuoka kepada kantor berita AFP.
Pergerakan miniatur lift itu akan dipantau oleh kamera-kamera yang terpasang pada kedua satelit tersebut.
Teknologi ini diharapkan akan bisa mewujudkan mimpi manusia untuk menembus luar angkasa hanya menggunakan lift, alih-alih roket, dari Bumi.
Gagasan lift luar angkasa ini pertama kali diimpikan oleh ilmuwan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky pada 1895, setelah ia menyaksikan menara Eifel di Paris, Prancis.
Hampir seabad kemudian ide ini dituangkan oleh penulis Inggris, Arthur C. Clarke dalam novelnya yang berjudul The Fountains of Paradise.
Kini sebuah perusahaan konstruksi Jepang bernama Obayashi juga memiliki ambisi untuk mengirim turis ke luar angkasa pada 2050 menggunakan lift antariksa.