Ngamuk PS4 Disita, Remaja Ini Menanduk Ibunya Hingga Gegar Otak

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 04 September 2018 | 10:49 WIB
Ngamuk PS4 Disita, Remaja Ini Menanduk Ibunya Hingga Gegar Otak
Ilustrasi remaja main game. [unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak lelaki berusia 14 tahun menanduk ibunya hingga membuatnya gegar otak. Peristiwa ini terjadi lantaran sang ibu mencoba mengambil Playstation 4-nya.

Britta Hodge bersikeras bahwa putranya Logan kecanduan game online dan obsesinya yang terbaru adalah Fortnite, game multiplayer yang sangat populer. Remaja dari Sydney, Australia itu bermain sepanjang malam dan hanya meninggalkan kamarnya ketika dia makan atau ke kamar mandi.

Dalam sebuah wawancara di program TV 60 Minutes, Britta mengungkapkan bahwa Logan telah mengecamnya ketika dia mencoba mengambil konsol itu. Dia berkata: 'Tidak sesederhana mengambil kabel dan pergi,' Oh yah, sial, Anda belum punya internet '.

"Karena dampak dari itu, kami harus memanggil polisi. Saya telah ditanduk, saya mengalami gegar otak," katanya.

Baca Juga: Tanpa Fortnite di Play Store, Google Bakal Rugi Rp 724,5 Triliun

Britta mengklaim bahwa sebelum dia membeli PS4 dua tahun lalu, Logan sangat sporty dan sering keluar bersama teman-temannya. Fortnite hanya yang terbaru dalam barisan panjang daftar game yang bikin ia ketagihan, termasuk Minecraft, Call of Duty, Destiny, dan Ark.

Meskipun dilarang bermain sampai jam 4 sore, Logan menghabiskan waktu sebanyak mungkin bermain dan sekarang meninggalkan rumah hanya seminggu sekali. Dalam wawancara baru-baru ini dengan 9Honey, Britta mengatakan, "Kecanduan adalah kecanduan. Tidak masalah apakah itu narkoba, seks, atau game online. Itu kronis."

Dia mengaku sudah pernah ke dokter yang mengatakan kecanduan game telah terdaftar sebagai gangguan kesehatan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan untuk di Inggris yang menderita karena kecanduan, tersedia bantuan di NHS. Tetapi beberapa ahli berpendapat ada kurangnya bukti ilmiah untuk 'gangguan permainan' dan mengkritik klasifikasinya. [Mirror]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI