Suara.com - September identik dengan awal bulan musim penghujan, namun ini masih ada beberapa peristiwa langit yang bisa diamati. Berikut ini daftar beberapa peristiwa langit yang akan terjadi di bulan ini.
1. Fase Bulan separuh akhir
Seminggu setelah purnama pada bulan Agustus, Bulan secara otomatis akan mencapai fase separuh akhir pada tanggal 3 September 2018, tepatnya pukul 09.39 WIB.
Walau begitu, Bulan separuh akhir baru akan terbit pada pukul 23.43 WIB. Pada fase ini, Bulan akan tampak separuh saja dikarenakan bagian Bulan lainnya tidak diterangi Matahari.
Baca Juga: Diwarnai Banyak Drama, Man United Kembali ke Jalur Kemenangan
Fase ini terjadi ketika Bulan berada sejauh 90 derajat posisinya dari Matahari.
2. Oposisi Neptunus
Biasanya, saat terjadi oposisi suatu planet tertentu akan terlihat di langit Bumi seperti oposisi Mars.
Akan tetapi kali ini pada 8 September, pengamat akan berkesempatan untuk melihat Neptunus. Oposisi sendiri adalah jarak terdekat dengan Bumi, oposisi Neptunus diperkirakan akan terjadi pukul 01.13 WIB.
Oposisi Neptunus ini bisa ditemukan di langit timur tepat saat Matahari terbenam. Di sana Neptunus masih cukup bersinar.
Baca Juga: Piala Indonesia 2018: Persebaya Cukur Habis PSBI 14-0!
Untuk pengamatan yang lebih baik disarankan untuk melihatnya lewat teleskop.
3. Konjungsi Bulan dengan Jupiter
Pada peristiwa ini, Jupiter akan tampak berada sejauh 4 derajat dari bulan sabit muda pada 14 September mendatang.
Konjungsi ini bisa mulai diamati sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Keduanya bisa terus diamati hingga 3 jam 48 menit setelah Matahari terbenam. Nantinya, Jupiter akan tampak seperti bintang kuning terang tak berkelip-kelip di dekat Bulan jika diamati tanpa teleskop.
4. Fase Bulan separuh awal
Seminggu setelah fase Bulan baru, pada tanggal 17 September Bulan akan secara otomatis masuk ke dalam fase separuh awal tepat pada pukul 06.16 WIB.
Namun Bulan baru akan terbit pada tengah hari dan akan berada di langit atas kepala saat Matahari terbenam.
5. Konjungsi Bulan dengan Saturnus
Setelah berkonjungsi dengan Jupiter, saat Bulan mencapai fase separuh awal, Bulan akan berkonsungsi dengan Saturnus.
Pengamat dapat melakukan pengamatan setelah matahari terbenam dan masih bisa terus diamati sampai sekitar pukul 23.53 waktu setempat.
Untuk dapat melihat cincin Saturnus, pengamat perlu alat pendukung seperti teleskop dengan pembesaran minimal 75 kali.