Suara.com - Amerika Serikat berambisi segera mendaratkan kembali astronot-astronotnya di Bulan, terutama setelah sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa satelit natural Bumi itu benar-benar memiliki air di permukaannya.
Bos Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) Jim Bridenstine, dalam wawancara dengan Reuters baru-baru ini, mengatakan pihaknya memang berambisi mengirim astronot ke Bulan dan berharap bisa memanfaatkan deposit air di Bulan.
"Kami tahu bahwa ada ratusan miliar ton air dalam wujud es di permukaan bulan," kata Bridenstine.
Pada Senin (19/8/2018), sebuah studi atas data-data yang dikumpulkan satelit India menunjukkan bahwa Bulan memiliki lapisan-lapisan es di kedua kutubnya.
Bridenstine mengatakan NASA akan mengirim astronot ke Bulan memanfaatkan roket yang bisa dipakai berulang kali, mirip dengan teknologi roket milik SpaceX.
NASA terakir kali mengirim astronot ke Bulan pada 1972 lewat misi Apollo 17. Sejak saat itu, belum ada manusia yang kembali menginjak permukaan bulan.
Impian Bridenstine sejalan dengan misi Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar NASA dapat mengirim manusia ke bulan. Kabinet Trump sudah membuat proposal anggaran sebesar 19.9 miliar dolar AS untuk NASA.
Anggaran tersebut dapat mendukung pengembangan sistem peluncur baru dan pesawat Orion yang dirancang untuk membawa awak manusia ke ruang angkasa.