Suara.com - Para ilmuwan berhasil menemukan apa yang mereka klaim sebagai keju tertua di dunia dalam sebuah makam kuno berusia sekitar 3.200 tahun di Mesir.
Penemuan itu dinilai penting karena belum pernah ditemukan bukti adanya produksi keju dalam kebudayaan Mesir kuno, demikian ditulis para ilmuwan dalam studi yang diterbitkan di jurnal Analytical Chemistry pekan lalu.
"Material yang dianalisis kemungkinan adalah residu keju tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini," kata Enrico Greco dari Universitas Catania, Italia yang bekerja sama dengan para ilmuwan dari Universitas Kairo, Mesir dalam riset teresbut.
"Kami yakin keju itu terbuat dari susu domba dan kambing," imbuh dia seperti dilansir dari BBC.
Studi itu berawal dari penemuan sebuah kendi tua di dalam makam Ptahmes, seorang pejabat tinggi dari masa Mesir kuno yang pernah menjabat sebagai wali kota Memphis. Wadah itu berisi objek berwarna putih susu dan para arkeolog menduga itu sebagai bahan makanan.
Makam Ptahmes sendiri terletak di Saqqara dekat Kairo. Makam itu pertama kali ditemukan pada 1885 dan sempat hilang ditelan debu gurun. Situs itu kembali ditemukan pada 2010.
Meski demikian klaim keju tertua di makam kuno Mesir itu bisa memicu perdebatan. Pasalnya pada Maret 2014 silam para peneliti di Cina juga mengklaim telah menemukan keju tertua di situs makam purbakala Gurun Taklamakan di Xinjiang.
Sisa-sia keju kuno itu ditemukan pada beberapa mumi yang berusia sekitar 3.800 tahun. Keju-keju itu diduga digunakan dalam ritual pemakaman purba, sebagai bekal bagi perjalanan ke alam baka.
Studi tentang keju tertua di Cina itu diterbitkan dalam Journal of Archaelogical Science, edisi Februari 2014.