Suara.com - Baru-baru ini sedang ramai kisah kekejaman pembantaian ikan paus di Kepulauan Faroe. Saking kejamnya, laut di Kepulauan Faroe berubah merah karena darah ikan paus.
Kepulauan Faroe adalah sebuah kepulauan di Samudra Atlantik Utara yang terletak antara Skotlandia dan Islandia. Pembantaian ikan paus ini dilakukan setiap tahun sebagai tradisi musim panas untuk bersiap menyambut musim dingin di bulan selanjutnya.
Baca Juga : Serem, Ini Deretan Perawatan Medis Ekstrem di Zaman Dulu
Dalam foto yang tersebar di media sosial, air lautan berubah menjadi warna merah yang merupakan darah puluhan ikan paus usai pembantaian.
Saat melintas di perairan tersebut, para paus akan ditangkap dan diikat dengan tali untuk diseret ke pinggir pantai. Ikan paus tersebut lalu dibunuh dengan tombak di tulang belakang dan didorong melalui leher untuk mematahkan tulang belakangnya.
Dilansir dari Hitekno.com, seorang mahasiswa Universitas Cambridge bernama Alastair Ward (22) mengunjungi Kepulauan Faroe bulan lalu untuk merayakan kelulusannya.
Baca Juga : Alasan Ilmiah Ini Jelaskan Mengapa Seseorang Bisa Melihat Hantu
Namun, ia dan temannya dikejutkan dengan terjadinya pertumpahan darah yang terjadi di pulau tersebut.
"Saat paus tersebut mendekat, seluruh penduduk kota berlari dan mulai membantai mereka," ungkap Alastair Ward.
Alastair mengaku jika banyak anak-anak yang ikut terlibat, menarik tali dan melompat ke bangkai ikan paus tersebut.