Teknologi AI Ini Bisa Lindungi Terumbu Karang Indonesia

Kamis, 16 Agustus 2018 | 09:37 WIB
Teknologi AI Ini Bisa Lindungi Terumbu Karang Indonesia
Ilustrasi terumbu karang di Sulawesi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbekal teknologi AI (kecerdasan buatan), penemuan ilmiah terbaru di lepas pantai Pulau Sulawesi, Indonesia, menunjukkan bahwa beberapa karang air dangkal tahan terhadap pemanasan global daripada yang diperkirakan sebelumnya. Antara tahun 2014 dan 2017, terumbu karang di dunia mengalami peristiwa pemutihan karang terburuk karena peristiwa siklus iklim El Nino, ditambah dengan pemanasan antropogenik yang menyebabkan peningkatan suhu air.

Dilansir dari The Guardian, survei bulan Juni lalu yang didanai co-founder Microsoft, Paul Allen, menemukan terumbu karang Sulawesi dalam kondisi sehat. Bahkan, terumbu karang tersebut dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika tim peneliti menyurveinya pada tahun 2014 silam.

Indonesia di jantung Coral Triangle, memiliki karang yang mengandung lebih banyak spesies daripada seluruh Karibia. Dibantu dengan teknologi kamera 360 derajat dan kecerdasan buatan (AI), para ilmuwan dapat mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 56.000 gambar terumbu karang dangkal.

Selama enam minggu, tim ilmuwan menyebarkan skuter bawah air yang dilengkapi dengan kamera 360 derajat yang dapat memotret hingga 1,5 mil karang sekali penyelaman. Para ilmuwan di University of Queensland, Australia, kemudian menggunakan AI untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan gambar karang tersebut.

Baca Juga: Hadirkan Teknologi 4G+, Jangkauan Smartfren Naik 70 Persen

Melalui teknologi Deep Learning terbaru, mereka 'mengajarkan' AI bagaimana mendeteksi pola dalam kontur dan tekstur kompleks dari gambar karang. Setelah AI menunjukkan antara 400 dan 600 gambar, AI mampu memproses gambar secara mandiri.

"Penggunaan AI untuk menganalisis foto karang dengan cepat telah meningkatkan efisiensi dari apa yang yang manusia lakukan," ungkap Dr Emma Kennedy, ilmuwan asal Inggris yang memimpin tim peneliti.

Penelitian di Sulawesi adalah bagian dari 50 Reefs Initiative, salah satu proyek utama yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data dasar. Temuan ini akan membantu para ilmuwan dan konservasionis menargetkan program konservasi karang di tempat lain di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI