Suara.com - Kini penyebaran berita palsu atau hoax sudah dijadikan strategi antar Partai Politik (Parpol) untuk saling menjatuhkan menjelang Pilpres 2019. Dirut Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, menjabarkan faktor yang menyebabkan perang hoax terjadi.
"Faktor yang mempengaruhi munculnya hoax yaitu antara lain adalah semakin terbukanya demokrasi," katanya di gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Selain itu, dia menambahkan, berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, serta adanya pasar untuk saling menjatuhkan antar Parpol.
Sesungguhnya hal ini bertolak belakang dengann apa yang harus dilakukan Parpol melalui pimpinannya.
Baca Juga: Demi Lawan Hoax, Jurkam Jokowi Dilatih Perkuat Data
"Seharusnya pimpinan Parpol harus bisa menghimbau dan menjadi contoh bagi simpatisan dan kader partainya untuk tidak menyebar berita hoax partai lawan," ujar Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).
Hoax itu, lanjutnya, sudah membuat kita tidak lagi menjadi manusia terhadap manusia lain yang pilihannya beda.
Kendati demikian, Wasekjen Partai Gerinda mengklaim bahwa pihaknya tidak akan bermain dalam isu hoax untuk menyerang atau menjatuhkan Parpol lawan menjelang Pilpres 2019. [Annisya Heriyanti]