Suara.com - Setelah gelombang panas atau heatwave membuat sektor pariwisata Inggris, khususnya London semarak, dan lahir penyebutan Days of Fire, kini serangan balik tengah mengintip. Bakal muncul Days of Thunder, lewat kehadiran Badai Debby. Situasi hangat serta bermandikan matahari, siap berganti dengan embusan angin kencang, guruh serta hujan deras.
Berdasar laporan Met Office atau badan meteorologi Inggris, cuaca buruk dengan materi angin dan udara basah sampai bentukan badai terjadi di atas Samudera Atlantik. Terbentuk sekitar 1.200 mil dari Boston, Amerika Serikat mulai Selasa lalu (07/08/2018), dengan kecepatan 60 mil/jam atau setara sekitar 90 km/jam, dan terus menjauhi daratan.
Mirip seperti Badai Chris, bentukan sebelumnya, Badai Debby akan terus melemah selama berada di tengah Samudera Atlantik, namun diperkirakan masih berpotensi menyebabkan beberapa gangguan cuaca saat "menyentuh" daratan Britania Raya.
Kekuatan angin diperkirakan masih belum beranjak jauh dari kisaran 90 km/jam, dan hujan deras mulai melanda London sekitar tengah hari kemarin (10/08/2018), atau pukul 17.55 WIB. Kondisi ini akan bertahan sampai akhir pekan ini.
Kabar baiknya, Badai Debby bakal hanya singgah sejenak, karena replikasi cuaca mirip negara tropis bakal kembali terjadi di atas Britania Raya, meski dalam intensitas tak sepanas saat terjadi heatwave yang melahirkan Days of Fire.
Baca Juga: Swasta Terlibat, Pembangunan Infrastruktur Berjalan Mulus
"Untuk Agustus - Oktober, probabilitas temperatur rata-rata Inggris akan jatuh ke kategori terpanas dari lima tingkatan kategori yang ada, dan 55 persen cuaca bakal didominasi sinar matahari sepanjang kurun waktu ini," demikian diumumkan Met Office.