Studi: Pemarah Merasa Diri Lebih Pintar, Padahal...

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 09 Agustus 2018 | 17:34 WIB
Studi: Pemarah Merasa Diri Lebih Pintar, Padahal...
Ilustrasi perempuan sedang marah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang pemarah rupanya cenderung merasa dirinya lebih pintar, padahal pada kenyatannya mereka tak secerdas yang mereka imajinasikan, demikian hasil sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Intelligence.

Dalam hasil penelitian itu disebutkan bahwa marah, berbeda dengan jenis emosi negatif lainnya, bisa memantik rasa percaya diri berlebihan, khususnya soal kecerdasan.

"Marah berbeda dari emosi negatif lainnya, seperti kesedihan, kecemasan, atau depresi," kata Marcin Zajenkowski, ilmuwan psikologi dari Universitas Warsawa, Polandia, yang memimpin riset itu.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa amarah bukan termasuk emosi negatif biasa, karena sering diasosiasikan dengan ciri positif seperti optimisme. Tetapi sejauh ini belum diketahui hubungan antara marah dan kecerdasan.

Zajenkowski dan timnya sebelumnya telah menduga bahwa orang pemarah cenderung merasa dirinya lebih pintar dari kenyataannya.

Untuk menguji hipotesisnya itu, Zajenkowski dkk mensurvei lebih dari 520 pelajar di Warsawa. Mereka ditanya, antara lain, soal seberapa mudah mereka marah.

Setelah itu, para pelajar tadi diminta menilai kecerdasannya sendiri. Terakhir mereka diminta untuk menjalani ujian untuk mengukur kecerdasannya secara objektif.

Hasilnya, secara umum, pelajar yang pemarah cenderung merasa dirinya lebih pintar. Sementara pelajar yang neurotik, yang sering merasa stres atau cemas, cenderung merasa diri kurang pintar.

Menurut Zajenkowski temuan ini tak mengejutkan karena orang-orang yang merasa diri cerdas cenderung narsis.

"Semakin temperamen seseorang, maka biasanya mereka memiliki kecenderungan narsis," kata Zajenkowski.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI