Pesan di WhatsApp Bisa Diubah oleh Peretas untuk Sebar Hoax

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 09 Agustus 2018 | 14:24 WIB
Pesan di WhatsApp Bisa Diubah oleh Peretas untuk Sebar Hoax
Aplikasi WhatsApp [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di sebuah perusahaan keamanan siber Israel, pada Rabu (8/8/2018), mengaku telah menemukan sebuah celah dalam sistem keamanan WhatsApp yang bisa dimanfaatkan peretas untuk mengubah pesan dan menyebarkan informasi sesat alias hoax.

CheckPoint, nama perusahaan itu, mengungkapkan bahwa celah keamanan WhatsApp itu bisa digunakan peretas untuk mencegat pesan yang dikirim oleh pengguna dan memodifikasi isi pesan itu. Memanfaatkan celah itu peretas juga bisa menciptakan dan menyebarkan hoax.

"Kami dengan seksama mengevaluasi masalah ini," tulis WhatsApp dalam pernyataan resminya, menanggapi temuan itu.

Meski demikian WhatsApp menekankan bahwa kerahasiaan pengguna tetap terjaga. Dengan kata lain, hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa membaca pesan yang dikirim, meski isinya sudah diutak-atik oleh peretas.

Laporan tentang celah keamanan itu mengemuka ketika WhatsApp dan perusahaan induknya, Facebook, sedang menjadi sorotan karena dituding sebagai salah satu alat untuk menyebarkan hoax.

Bulan lalu WhatsApp mengumumkan akan membatasi pesan yang bisa di-forward, setelah pemerintah India mengancam akan menyensor aplikasi itu di India. Pemerintah India pantas berang, karena sudah lebih dari 20 orang tewas dikeroyok di negeri itu gara-gara penyebaran hoax via WhatsApp.

Didirikan pada 2009 dan dibeli oleh Facebook pada 2014, WhatsApp mengklaim telah memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia. Sebanyak 65 miliar pesan dikirim melalui aplikasi itu setiap harinya. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI