Suara.com - Sejumlah operator telekomunikasi memastikan layanan seluler mereka tetap berfungsi setelah terjadi gempa Lombok berkekuatan 7 SR pada Minggu (5/8/2018) malam lalu.
Direktur Teknologi XL Yessie D Yosetya, mengatakan walaupun sempat terganggu karena keterbatasan listrik, BTS mereka masih dapat beroperasi.
Hal itu dimungkinkan berkat genset yang disiapkan XL Axiata. Selain itu, mereka juga menyiapkan opsi lainnya, seperti mobile BTS.
"Tim kami, termasuk di lapangan, saat ini sedang bekerja keras untuk memulihkan sebagian dari layanan kami yang terganggu," katanya dalam keterangan resmi perusahaan.
Baca Juga: Pemerintah Tergetkan Indonesia Layak Anak Pada 2030
Saat ini, XL mengklaim bahwa jaringan mereka di Lombok Utara terus berangsur normal, termasuk jaringan di area Tanjung, yang menjadi pusat pemerintahan Lombok Utara.
Senada dengan XL Axiata, Indosat Ooredoo mengklaim bahwa jaringan mereka sempat terkendala pasokan listrik. Kendati begitu, mereka tetap memantau situasi dan kondisi di lapangan.
"Terkait dengan Gempa yang terjadi di Lombok pada 5 Agustus, saat ini secara keseluruhan kondisi operasional dan team Indosat Ooredoo masih dalam keadaan aman," kata Group Head Coorporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman kepada Suara.com.
Sementara, Hutchison 3 (Tri) juga mengatakan BTS mereka sempat terganggu karena pasokan listrik yang terputus. Saat ini, Tri terus melakukan upaya agar layanan seluler tetap tersedia.
"Pasca gempa hingga saat ini tim technical kami terus meningkatkan pasokan genset dan battery. Sebagian BTS kami sudah up seiring dengan kembalinya pasokan listrik dari PLN dan sebagian lagi kami re-route ke BTS lain sehingga layanan telekomunikasi Tri tetap tersedia," kata DGM Corporate Communications PT Hutchison 3 Indonesia, Arum K. Prasodjo.
Baca Juga: Ditinggal Kerja, Balita Ini Tewas Digigit Kekasih Sang Ibu
Presiden Direktur Smartren Merza Fachys mengatakan, dari 65 BTS Smartfren yang berada di Lombok, hanya 1 unit yang tidak bisa beroperasi karena kehabisan daya listrik.
"Tim teknis Smartfren sedang berupaya maksimal untuk mengoperasikan kembali site tersebut sesegera mungkin. Sementara itu jaringan kami di area Bali tetap beroperasi normal seperti biasa," tambah mantan ketua ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) itu.