Suara.com - Google berencana meluncurkan versi mesin pencari yang disensor di Cina. Versi terakhir dari aplikasi pencarian Google yang dimodifikasi ini akan memblokir situs-situs tentang hak asasi manusia, demokrasi, agama, dan isu-isu lain yang dianggap sensitif oleh pemerintah Cina.
Dengan kode nama "Dragonfly", proyek mesin pencari Google Cina ini telah berlangsung selama lebih dari satu tahun dan dapat diperkenalkan ke pasar dalam enam hingga delapan bulan ke depan. Kabarnya, berbagai versi aplikasi Android telah dibuat untuk mesin pencari di Cina yang diberi nama "Maotai" dan "Longfei".
Cara kerja aplikasi Google ini cukup mudah, aplikasi akan secara otomatis mengidentifikasi dan memfilter situs web yang diblokir oleh Great Firewall negara kemudian mencegahnya muncul di hasil pencarian. Pengguna akan diberi tahu bahwa hasil pencarian telah dihapus untuk memenuhi persyaratan hukum.
Masuknya kembali Google ke Cina akan membuatnya bersaing dengan pemain dominan yang sudah eksis terlebih dahulu, yaitu Baidu, yang saat ini memiliki bagian terbesar dari pasar pencarian domestik dengan hampir 70 persen saham.
Baca Juga: Google Search Terbaru Bisa Bekerja 'Offline'
Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaannya menyediakan sejumlah aplikasi seluler di Cina seperti Google Translate dan File Go, membantu pengembang Cina, dan telah melakukan investasi signifikan di perusahaan Cina seperti JD.com.
Melunaknya Google dengan undang-undang sensor yang ketat di Cina, menunjukkan pentinggnya pasar dari negeri Tirai Bambu itu. Pada bulan lalu, Google memperkenalkan mini-game yang didukung oleh AI di WeChat hingga platform pembayaran Tencent Holdings. [SCMP]