Beku Selama 40 Ribu Tahun, Cacing Zaman Es Hidup Lagi

Agung Pratnyawan Suara.Com
Rabu, 01 Agustus 2018 | 20:15 WIB
Beku Selama 40 Ribu Tahun, Cacing Zaman Es Hidup Lagi
Ilustrasi cacing. [shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim ilmuwan Rusia menemukan seekor cacing zaman es yang terperangkap dalam es. Setelah beku di dalam es selama 40 ribu tahun, cacing zaman es ini bisa kembali hidup.

Penelitian tersebut sudah dipublikasikan dalam jurnal Doklady Biological Sciences pada awal bulan Juli ini. Para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka menemukan nematoda purba yang mampu membangkitkan diri setelah setidaknya tidur selama 32 ribu tahun.

Baca Juga : Ilmuwan Ciptakan Sel Hibrida Campuran Manusia dan Domba, Bekal Transplantasi Masa Depan

Jika penemuan ini sudah disahkan oleh organisasi internasional, ilmuwan dari Rusia tersebut akan menjadi ilmuwan pertama yang menemukan organisme kompleks yang bertahan paling lama di muka Bumi.

Dilansir Hitekno.com, cacing zaman es ini ditemukan bersama dengan 300 sampel tanah beku yang diambil dari dataran rendah Klolyma di timur laut Siberia.

Penampakan Cacing Berusia 42 ribu Tahun(Sumber: Doklady Biological Sciences)
Penampakan Cacing Berusia 42 ribu Tahun. [Doklady Biological Sciences].

Cacing itu ditemukan dalam permafrost dalam kondisi beku. Permafrost merupakan bongkahan tanah yang berada pada titik beku 0°C.

Baca Juga : Ribuan Kuman Bersarang di Smartphone

Di antara ratusan sampel tanah, ternyata 2 diantaranya terdapat cacing zaman es. Salah satu sampel tanah diambil dari liang tupai yang terkubur sejak 32 ribu tahun yang lalu. Sampel lainnya diambil dari gletser yang berumur 40 ribu tahun.

Setelah mengisolasi nematoda secara utuh, para ilmuwan tersebut menyimpan sampel cacing pada suhu 68 derajat Fahrenheit. Mereka juga sengaja membiarkan sampel dikelilingi makanan untuk melihat apa yang terjadi.

Penampakan Cacing Berusia 32 ribu Tahun(Sumber: Doklady Biological Sciences)
Penampakan Cacing Berusia 32 ribu Tahun. [Doklady Biological Sciences].

Selama beberapa minggu berikutnya, mereka secara berangsur-angsur melihat tanda kehidupan pada cacing tersebut. Mereka melihat cacing memakan makanan itu bahkan secara mengejutkan mengkloning tubuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI