Ngeri, Ini Misteri Peluit Kematian Suku Aztec

Agung Pratnyawan Suara.Com
Sabtu, 28 Juli 2018 | 20:15 WIB
Ngeri, Ini Misteri Peluit Kematian Suku Aztec
Peluit Kematian Suku Aztec [Xtrascoop].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arkeolog Meksiko menemukan kerangka manusia berusia 500 tahun di dekat kuil kuno Aztec. Penemuan ini menjadi pembuka peneliti mengungkap misteri peluit kematian suku Aztec.

Kerangka manusia tersebut diyakini sebagai korban ritual pengorbanan manusia. Salah satu yang membuat kaget adalah korban ritual itu meninggal dengan memegang dua peluit kecil.

Dua peluit itu salah satunya berbentuk tengkorak manusia. Dilansir dari Hitekno.com, peluit itu menggambarkan sebuah nyanyian kebisingan yang bisa disebut sebagai "Jeritan Kematian".

Baca Juga : Waspada, Ini 6 Tanaman Berbahaya di Sekitarmu

Ketika diteliti oleh para ahli, instrumen itu menciptakan jeritan kesedihan dari seribu jiwa yang disiksa dan suaranya terbawa oleh angin.

Peluit Kematian Suku Aztec [Xtrascoop].
Lukisan Suku Aztec [Sumber: Pinterest.com/ Nahuatl]

Teriakan dan suara kematian bergetar menjadi satu dan beberapa berpendapat terdapat campuran suara jeritan hewan liar di dalamnya.

Saat pertama kali ditemukan, para arkeolog saat itu mengira artefak berbentuk peluit itu hanya sebagai mainan kuno. Membutuhkan waktu selama 15 tahun sebelum seseorang benar-benar meneliti dan kemudian meniupnya.

Baca Juga : Bikin Takjub, Ada Orang Bermata Biru di Indonesia

Seorang arkeolog musik bernama Arnd Adje berpendapat bahwa suara yang mengerikan dan bernada tinggi dari peluit sebanding dengan jeritan manusia. Dia juga berpendapat bahwa suku Aztec pada zamannya mampu menghasilkan suara yang nyaring, berisik, dan menakutkan.

Sumber: Roberto Velázquez Cabrera
Peluit kematian suku Aztec [Roberto Velázquez Cabrera].

Namun banyak ahli masih bingung tujuan utama diciptakan peluit ini. Salah satu sejarawan seni dan juga seorang profesor studi Mesoamerika yang bernama Jaime Arrendondo berpendapat lain.

REKOMENDASI

TERKINI