Miris : Dua Produsen Gawai Bertikai

Jum'at, 27 Juli 2018 | 15:45 WIB
Miris : Dua Produsen Gawai Bertikai
CEO Apple, Tim Cook, memperkenalkan iPhone X di Cupertino, California, AS [Josh Edelson/AFP].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bila raksasa para pembuat perangkat atau peranti bertikai atas produk-produk yang mereka racik bersama, konsumen atau pengguna bakal menerima dampaknya, secara cepat atau lambat.  Material atau penyusun pengganti lebih bagus bakal melegakan karena kinerja gawai makin mumpuni. Namun bila sebaliknya?

Saat ini, perseteruan royalti antara Apple dan Qualcomm kian menjadi-jadi. Dalam pertemuan dengan investor, George Davis, CFO Qualcomm  mengatakan, Apple kemungkinan besar tidak akan menggunakan chip modem produk mereka untuk iPhone seri terbaru.

"Kami percaya Apple hanya menggunakan modem kompetitor kami, daripada modem kami untuk iPhone berikutnya," kata Davis.

Kendati tidak menjelaskan kompetitor yang dimaksud, besar kemungkinan yang dimaksud Davis adalah Intel. Produsen chip itu jug sudah menyediakan chip bagi Apple selama beberapa tahun belakangan.

Baca Juga: Adegan Mesra dengan Teuku Zacky, Olla Ramlan Takut Ditabok Suami

Walaupun berpotensi membuat rugi perusahaan, Presiden Qualcom Cristiano Amon tetap optimis dengan keadaan ini

"Kami tetap percaya dengan keunggulan modem kami dan kami akan terus berinvestasi di sektor ini," tuturnya.

Sebagai informasi, perseteruan Apple dengan Qualcomm sudah berlangsung selama setahun terakhir. Masalah bermula ketika FTC menuduh Qualcomm memaksa Apple untuk menggunakan chip miliknya.

Kondisi semakin memanas, ketika Apple kemudian mengajukan gugatan 1 miliar dolar AS untuk masalah ini. Langkah ini direspon Qualcomm dengan mengajukan larangan impor bagi iPhone di Amerika Serikat.

Kalau sudah begini, perlindungan terhadap konsumen perlu dinomorsatukan. Artinya kualitas produk mesti dijaga, tak peduli ada kendala besar di belakang layar.

Baca Juga: Sri Mulyani : RUU PNBP Hindari Pungutan yang Tidak Jelas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI