Suara.com - Tiga tahun setelah wahana antariksa New Horizons milik NASA melakukan terbang lintas dekat Pluto dan memberikan pandangan jarak dekat pertamanya tentang Pluto dan bulan terbesarnya, Charon, para ilmuwan kini masih sibuk mengorek data yang begitu banyak.
Dalam rangka menandai peringatan bersejarah New Horizons yang sukses melintasi sistem Pluto pada 14 Juli 2015, para ilmuwan telah merilis gambar warna alami Pluto dan Charon yang paling akurat.
Gambar-gambar warna alami ini dihasilkan dari kalibrasi data yang telah disempurnakan. Data-data tersebut dikumpulkan oleh instrumen kamera pada New Horizons yang disebut Multispectal Visible Imaging Camera (MVIC).
"Proses itu menciptakan gambar yang mendekati warna yang bisa dilihat oleh mata manusia. Gambar-gambar terbaru ini yang paling mendekati warna asli daripada gambar-gambar yang dirilis pertama kali pada tiga tahun lalu," ucap Alex Parker, salah seorang peneliti tim sains New Horizons dari Southwest Research Institute, Colorado.
Baca Juga: Meme-meme Lucu #AhokKePluto Buat Olok-olok Ahok Soal Sumber Waras
Karena filter warna MVIC tidak cocok dengan panjang gelombang pada penglihatan manusia, para ilmuwan harus melakukan pemrosesan khusus untuk menerjemahkan data mentah MVIC ke dalam perkiraan warna yang bisa dilihat mata manusia.
Kedua gambar ini diambil ketika New Horizons melesat ke arah pendekatan terdekat dengan Pluto dan bulan-bulannya pada 14 Juli 2015. Gambar Pluto diambil pada jarak sekitar 35,445 kilometer dari permukaannya, sementara Charon diambil dari jarak 74,176 kilometer.
Masing-masing adalah pemindaian warna tunggal dari MVIC, tanpa data dari pencitra atau instrumen New Horizons lainnya. Permedaan warna palsu dengan warna alami ini terlihat jelas, misalnya dari daerah kutub utama kemerahan Charon yang dikenal sebagai Mordor Macula, rupanya tidak semerah yang dibayangkan dalam warna aslinya.
Pun area berbentuk hati di Pluto, yang lebih dikenal sebagai Sputnik Planitia, yang ternyata lebih halus warnanya daripada gambar pertama yang dirilis New Horizons.
Kini tim misi New Horizons sedang melakukan persiapan untuk terbang lintas wahata antariksa nirawak tersebut berikutnya, yaitu mendekati objek Sabuk Kuiper yang bernama Ultima Thule pada 1 Januari mendatang. [NASA]
Baca Juga: Menguak Misteri Planet Kesembilan di Tata Surya, Bukan Pluto