Suara.com - Untuk membantu miliaran pengguna mengelola data mereka dan membantu pengguna mentransfer data yang masuk dan keluar dari layanan online tanpa masalah privasi, empat raksasa teknologi yaitu Facebook, Google, Microsoft, dan Twitter, bergabung dengan open source initiative yang disebut Data Transfer Project (DTP).
Pada tahap awal saat ini, Data Transfer Project akan membantu pengguna dari satu layanan untuk menggunakan datanya saat mendaftar ke layanan lain dengan enkripsi.
"Menggunakan data pengguna dari satu layanan ketika pengguna mendaftar untuk layanan yang lain, masih tidak semudah yang seharusnya. Namun, kini kami dengan gembira mengumumkan bahwa kami berpartisipasi dalam Data Transfer Project," kata Steve Satterfield, Privacy and Public Policy Director di Facebook, seperti yang dikutip dari Firstpost.
Inisiatif ini muncul saat berbagi data menjadi perhatian utama di tengah-tengah negara-negara yang mengumumkan undang-undang data baru, seperti Perlindungan Peraturan Data Umum Eropa (GDPR). Memindahkan data di antara dua layanan bisa menjadi rumit karena setiap layanan dibuat secara berbeda dan menggunakan jenis data berbeda yang mungkin memerlukan pengaturan dan kontrol privasi yang unik.
Baca Juga: Data Pengguna Facebook Bocor Lagi?
Data Transfer Project ini menggunakan API (Application Programming Interface) dan otorisasi mekanisme layanan yang sudah ada untuk mengakses data. Ia kemudian menggunakan adaptor khusus layanan untuk mentransfer data tersebut ke dalam format umum dan kembali ke API layanan baru. Menurut Google, proyek ini akan memungkinkan pengguna mentransfer data langsung dari satu layanan ke layanan lain tanpa perlu mengunduh dan mengunggahnya kembali.