Suara.com - Facebook menangguhkan kerja sama dengan perusahaan analisis data, Crimson Hexagon, dalam mengakses data pengguna. Penangguhan dilakukan karena terdapat dugaan penyalahgunaan data oleh perusahaan yang berbasis di Boston, Amerika Serikat, tersebut.
"Kami sedang menginvestigasi klaim tentang Crimson Hexagon untuk melihat apakah ada pelanggaran kebijakan," kata Ime Archibong sekalu VP Product Partnerships Facebook.
Crimson Hexagon diketahui sebagai perusahaan yang menawarkan "consumen insights" dan memiliki banyak klien di seluruh dunia.
Dikutip dari Wall Street Journal, salah satu klien Crimson Hexagon adalah lembaga nonprofit Rusia yang diduga memiliki hubungan dengan Kremlin.
Cara kerja Crimson Hexagon, seperti dikutip dari situs resminya adalah mengambil berbagai macam postingan dari Facebook dan Instagram.
Baca Juga: Satelit Facebook Meluncur ke Antariksa Sebentar Lagi
Dalam sebuah unggahan blog perusahaan, Chief Technology Officer Crimson Hexagon, Chris Bingham, berdalih perusahaannya tidak berbuat salah.
"Crimson Hexagon hanya mengumpulkan data media sosial yang tersedia untuk publik yang dapat diakses siapa pun," tulisnya.
Facebook dalam beberapa bulan terakhir memang sedang jadi sorotan, setelah Cambridge Analytica diduga memanen data pengguna untuk kepentingan politik. Dugaan awal menyebutkan, ada 87 juta pengguna Facebook yang datanya disalahgunakan. [BBC]