Suara.com - Bhin-bhin merupakan salah satu maskot yang akan digunakan di ajang Asian Games 2018. Maskot berbentuk cenderawasih ini akan menemani Atung dan Kaka menjadi tiga serangkai maskot Asian Games 2018.
Burung ini memiliki nama latin Paradisaea Apoda dan merupakan hewan khas Papua. Ia memiliki wajah ceria dan sering mengepakkan sayap sebagai tanda selamat datang. Bhin-bhin memakai rompi yang memiliki motif seperti pakaian adat suku asmat.
BACA JUGA: Proses Mengerikan di Balik Ritual Mumifikasi Biksu Sokushinbutsu
Dia menggambarkan strategi dan bersama temannya memancarkan representasi jiwa "Energy of Asia". Bhin-bhin, Atung, dan Kaka merupakan pecahan dari kata Bhineka Tunggal Ika, filosofi negara kita.
Bhin-bhin yang merupakan burung cenderawasih ternyata mempunyai fakta yang unik lho. Berikut beberap fakta uniknya:
1. Bulu Terindah
Di luar negeri Cenderawasih dikenal sebagai "Bird of Paradise". Orang-orang barat tak sembarangan menamainya demikian. Burung ini memang dikenal sebagai burung yang berbeda karena bulunya yang cemerlang dan sangat indah seperti burung yang jatuh dari surga.
BACA JUGA: Terbongkar, Ini Isi Peti Mati Hitam Zaman Firaun
Dikutip dari National Geographic, ahli alam yang bernama Alfred Russel Wallace bahkan pernah menulis burung ini dengan tulisan pujian. Tulisan itu berbunyi " Penghuni Bumi yang paling luar biasa dan paling indah dunia". Karena keindahannya banyak pernikahan suku di papua yang menggunakan bulu burung cenderawasih sebagai syarat pernikahan.
Kepala suku sering memakai bulu burung cenderawasih sebagai hiasan kepala yang melambangkan kebijaksanaan. Namun karena keberadaan burung ini semakin langka, ekploitasi semacam itu sudah dilarang oleh pemerintah.